Selasa 28 Apr 2020 22:14 WIB

Ramadhan dan Pandemi, Kesempatan Tolong Menolong

Di tengah-tengah pandemi Covid-19 banyak di sekeliling kita yang membutuhkan bantuan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Warga melaksanakan shalat Tarawih berjamaah. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warga melaksanakan shalat Tarawih berjamaah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang mulia. Setiap manusia pasti berlomba-lomba berbuat kebaikan, dan kembali menguatkan niat untuk selalu ada di jalan yang lurus dengan beribadah semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT.

Dosen Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia, Nurul Ikhsan Saleh menilai, semua tentu ingin meraih kemenangan. Tapi, kemenangan akan diraih ketika ibadah yang dijalankan diterima Allah SWT.

Dia menuturkan, selama berpuasa kita tidak cuma diminta menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Sebab, kita diminta pula menghindari perilaku-perilaku dan perbuatan-perbuatan yang dapat mengurangi pahala berpuasa.

"Berpuasa bukan hanya bersifat lahiriyah seperti menahan lapar dan haus, tapi juga harus bersifat batiniyah seperti menahan diri dari perbuatan tercela," kata Nurul dalam Kajian Ramadhan yang digelar PAI FIAI UII, Senin (27/4).

Kajian sendiri digelar secara daring dan dilaksanakan rutin setiap Senin dan Kamis selama Ramadhan. Kali ini, kajian membahas kiat-kiat meningkatkan iman dan taqwa dalam menjalankan ibadah puasa di tengah wabah pandemi Covid-19.

Dia menjelaskan, kunci sukses selama berpuasa di bulan suci Ramadhan yang mana dimulai dari semangat dalam melaksanakan ibadah. Lalu, Nurul mengingatkan, Ramadhan selama pandemi Covid-19 merupakan saat yang tepat tolong menolong.

"Di tengah-tengah pandemi Covid-19 banyak di sekeliling kita yang membutuhkan bantuan, dengan memberikan sebagian dari harta kita dapat membantu meringankan beban mereka," ujar Nurul.

Kemudian, lakukan isolasi diri, dan diisi dengan perbanyak ibadah di rumah. Sebab, kata Nurul, sebagai umat beragama pandemi Covid-19 justru menjadi peluang mendulang berbagai amal utama dan kebaikan terhadap sesama manusia.

Setelah itu, kita dapat bertawakal kepada Allah SWT dan memperbanyak bertaubat. Ia menyarankan, kita sebagai manusia hendaknya mengetahui dan meyakini secara pasti tidak ada yang berbuat dalam alam wujud ini kecuali Allah SWT.

"Yakini tiap yang ada baik mahluk atau rezeki, pemberian atau larangan, bahaya atau manfaat, kemiskinan atau kekayaan, sakit atau sehat, hidup atau mati dan segala yang disebut sebagai sesuatu yang ada semuanya itu dari Allah," kata Nurul. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement