Rabu 29 Apr 2020 06:37 WIB

Ini Alasan Ligue 1 Prancis Berakhir Lebih Cepat

Event olahraga besar tak diizinkan berlangsung di Prancis sampai September.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe
Foto: (Christian Hartman, Pool via AP
Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Rencana Ligue 1 Prancis untuk kembali menggelar pertandingan dan menyelesaikan kompetisi 2019/2020 pada bulan Juni sepertinya tak bakal terjadi. Pasalnya, Perdana Menteri (PM) Prancis Edouard Philippe menegaskan secara resmi apabila pertandingan sepak bola Ligue 1 dan Ligue 2 sudah berakhir.

"Musim sepak bola profesional (Liga Prancis) 2019/2020 tidak bisa kembali bergulir. Karena event olahraga besar tak diizinkan berlangsung sampai September," ujar Philippe kepada media dikutip Football Italia, Selasa (28/4).

Sebelumnya, Otoritas Liga Sepak Bola Prancis (LFP) mencanangkan rencana untuk kembali memulai musim 2019/2020 yang sempat tertunda akibat pandemi virus corona pada 17 Juni mendatang.

Namun, pernyataan PM Edouard Philippe mematahkan harapan pecinta sepak bola Negeri Napoleon untuk kembali menyaksikan timnya berlaga. Sementara, badan-badan sepak bola Prancis akan melakukan pembicaraan dan diskusi tentang klasemen akhir.

Sedangkan, liga juga masih harus melihat bagaimana hal ini mempengaruhi klub-klub yang masih bermain di Liga Champions seperti Olympique Lyon dan Paris Saint-Germain (PSG). Alhasil, Ligue 1 Prancis sekarang telah bergabung dengan Eredivise Belanda, Belgia, dan Argentina dalam memutuskan mengakhiri kampanye 2019/2020.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement