REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil AS General Motors (GM) memperpanjang kredit senilai 3,6 miliar dolar berdasarkan perjanjian kredit bergulir tiga tahun hingga April 2022. Perpanjangan kredit ini dilakukan untuk semakin memperkuat posisi likuiditas perusahaan.
Perpanjangan kredit ini melengkapi perpanjangan dari perjanjian kredit bergulir 364 hari senilai 2 miliar dolar hingga April 2021 yang diperbarui GM dan GM Financial awal bulan ini. Perusahaan telah menangguhkan dividen tunai triwulanan atas saham biasa.
Perusahaan menangguhkan program pembelian kembali sahamnya dan telah mengambil langkah-langkah penghematan lain yang signifikan untuk menjaga kas yang tersedia dalam waktu dekat.
"Kami terus meningkatkan likuiditas kami untuk membantu menavigasi ketidakpastian di pasar global yang diciptakan oleh pandemi (corona) ini," kata Chief Financial Officer GM, Dhivya Suryadevara, dikutip Rabu (29/4).
"Membentengi posisi kas kita dan memperkuat neraca kita akan memposisikan perusahaan untuk menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan kita melalui siklus ini."
GM tetap berkomitmen pada kerangka alokasi modalnya, yang difokuskan pada investasi kembali dalam bisnis dengan pengembalian sebelum pajak yang sama dengan atau lebih besar dari 20 persen. GM juga berupaya mempertahankan neraca tingkat investasi yang kuat, dan mengembalikan modal kepada pemegang saham setelah dua tujuan pertama tercapai.