Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Raksasa e-commerce China, JD.com diam-diam telah mengajukan listing kedua di Bursa Hong Kong, berdasarkan laporan Bloomberg.
Proses pendaftaran kedua itu berpotensi membantu induk perusahaan JD.id itu mengumpulkan sekiranya 2 miliar dolar AS.
"Itu bisa terjadi pada paruh kedua tahun ini, tetapi ukuran kesepakatan belum diputuskan karena rinciannya masih dalam pembahasan," kata narasumber anonim, dikutip dari Tech in Asia, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Bidik Rp87,5 M Lewat IPO, Begini Perkembangan Bisnis Fintek Cashlez Selama 5 Tahun
Potensi listing sekunder JD.com di Hong Kong akan mengurangi kesenjangan nilai pasar dengan pesaing global seperti Amazon dan Alibaba. Untuk saat ini, JD.com yang terdaftar di Nasdaq telah bernilai sekitar 63 miliar dolar AS.
Laporan soal rencana listing itu terbit setelah bisnis global terdampak pandemi COVID-19. Namun catatan Bloomberg menunjukkan, JD.com masih melihat peningkatan permintaan dari kota-kota kecil China.
Perlu diketahui, model bisnis JD.com berpusat pada panjualan langsung ke pelanggan dan logistik internal menghasilkan kinerja lebih baik daripada e-commerce yang menghubungkan pedagang dan pelanggan.