REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki memulangkan sekitar 390 warganya yang berada di negara-negara Afrika dan Balkan. Hal ini sebagai bagian dari upaya pemulangan ketika Ramadhan di tengan pandemi virus korona.
Sebanyak 119 warga Turki yang dipulangkan dari Kenya dan 153 warga Turki dari Tanzania telah tiba di Bandara Samsun. Sementara, sebanyak 118 warga Turki yang dipulangkan dari Bosnia dan Herzegovina, serta Kroasia diarahkan ke Kota Erzurum di wilayah timur.
Semua warga Turki yang datang dari luar negeri harus melewati pemeriksaan kesehatan yang di bawah koordinasi Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD). Setelah itu, mereka dibawa ke asrama untuk dikarantina selama 14 hari.
Atas instruksi Presiden Recep Tayyip Erdogan dan dalam koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Turki memulangkan hampir 25.000 warga dari 59 negara menjelang ramadhan. Pemerintah Turki telah memulangkan sekitar 60.000 warga negaranya dari berbagai negara sejak awal pandemi virus korona.
Dilansir Anadolu Agency, Rabu (29/4), jumlah kematian akibat infeksi virus korona di Turki mencapai 2.992 pada Selasa. Sementara, pasien yang telah dipulangkan dari rumah sakit dan dinyatakan sembuh dari infeksi virus korona mencapai 38.809.
Menurut data Johns Hopkins University yang berbasis di Amerika Serikat (AS), jumlah kasus infeksi virus korona secara global mencapai 3,1 juta dengan lebih dari 217.000 kematian. Sementara, pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 928.000.