Kamis 30 Apr 2020 11:34 WIB

Belajar Diet Seimbang dari Nabi Muhammad

Nabi Muhammad dikenal sebagai pemakan makanan organik.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Belajar Diet Seimbang dari Nabi Muhammad
Foto: republika
Belajar Diet Seimbang dari Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW mengajarkan makanan adalah salah satu asal penyakit. Entah itu karena manusia makan berlebihan atau karena jenis makanan yang dikonsumsi tidak sehat. 

Dilansir di About Islam, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pemakan makanan organik. Ia sering mengonsumsi kurma, minum air putih, dan susu segar. 

Baca Juga

Nabi Muhammad SAW disebut menyukai tharid, hidangan daging yang diisi roti mentega dan kaldu. Ia juga suka sup dalam jumlah yang banyak. 

Beberapa diantara sayuran favorit Nabi Muhammad SAW adalah labu, timun, dan untuk buah, beliau menyukai semangka. Dari banyak cerita, makanan sehat menjadi pilihannya untuk dikonsumsi setiap hari. 

Satu hal yang sangat penting untuk diketahui, Nabi Muhammad SAW memiliki sifat sosial yang tinggi, termasuk saat makan. Tidak ada hadits yang pernah mengatakan ia tidak membagikan makanannya dengan orang lain. 

Kemudian, Nabi Muhammad SAW memilih makan dengan menggunakan tangan. Bukan karena tidak ada alat makan seperti sendok saat itu, namun ada hadits yang mengatakan dengan tangan, ia bisa membatasi diri dalam mengambil sajian. 

photo
Pedagang semangka di Madinah sedang melayani pembeli. - (Republika/Ani Nursalikah )

Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan agar tidak meniup makanan saat panas. Ia mengatakan janganlah tak bersabar dan serakah sehingga tidak bisa menunggu agar makanan bisa sedikit dingin terlebih dahulu.

Beliau juga mengajarkan saat mengajak orang lain untuk makan, maka ia harus menjadi yang terakhir. Itu merupakan suatu kehormatan untuk memastikan semua orang mendapatkan makan dan minum terlebih dahulu. 

Ada saat Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan umat Islam membatasi makanan. Ia mencontohkan dengan dirinya yang berpuasa setiap Senin dan Kamis, serta di tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender lunar atau sistem penanggalan didasarkan perhitungan fase bulan. 

Kemudian di bulan Ramadhan dan hari-hari khusus lainnya di bulan Muharram dalam kalender Islam. Ada beberapa ayat penting mengenai makan dan minum dalam kehidupan manusia yang dituliskan dalam Alquran, sebagai berikut.

“Makan dan minum tetapi jangan berlebihan.” (7:31)

“Kami menjadikan malam sebagai tempat istirahat dan menjadikan siang sebagai mata pencaharian.” (78: 10-11)

“… Dan terbuat dari air setiap makhluk hidup”. (21:30)

Ini menunjukkan makan di malam hari bukanlah bagian dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Namun, ini menjadi sesuatu yang dilakukan secara aktif di zaman ini. 

Kemudian dari ayat tentang air, itu menunjukkan air merupakan sumber kehidupan dan semua orang perlu mengonsumsi lebih banyak air. Bahkan, ini juga tertuang dalam sebuah hadits secara lebih jelas, yang berbunyi sebagai berikut.

“Suatu hari Anda akan ditanyai tentang karunia kehidupan dan dia berkata salah satunya adalah minum air dingin di hari yang panas.”

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement