REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Pernyataan menteri olahraga Italia yang meragukan lanjutnya lagi kompetisi Serie A Italia musim ini membuat tim yang bernafsu meraih gelar juara liga atau Scudetto pertamanya yang bisa mengulang pengalaman buruk 105 tahun silam.
Namun karena presiden Lazio Claudio Lotito menjadi kekuatan pendorong utama, klub kota Roma ini bertekad untuk memastikan liga Italia melanjutkan kompetisi sekalipun ada pandemi virus corona.
Scudetto musim ini sudah berada dalam jangkauan Lazio, mengingat klub ini cuma satu poin di bawah pemimpin klasemen Juventus dan klub ini ketakutan membayangkan terulangnya mimpi buruk 105 tahun lalu.
Lazio waktu itu gagal menjadi juara liga karena Italia menjerumuskan diri dalam Perang Dunia Pertama pada Mei 1915.
Genoa secara kontroversial dianugerahi gelar juara waktu itu. Lazio merasa seharusnya gelar juara dibagi bersama antara kedua klub.
Musim ini Lazio menguntit Juventus pada peringkat kedua klasemen Serie A yang dihentikan sejak 10 Maret.
Klub ini sedang mengejar gelar juara liga ketiganya dalam 120 tahun sejarah klub ini setelah dua kali mencatat sukses pada 2000 dan 1974 ketika yang terakhir ini terancam epidemi kolera.
Tak heran Lazio bernafsu sekali melanjutkan kompetisi musim ini sekalipun krisis virus corona sudah menewaskan lebih dari 27.000 nyawa di Italia.
Lotito menegaskan adalah tanggung jawab dan kepentingan sepak bola untuk menghindarkan kerusakan dan risiko bangkrutnya sepak bola di semua liga.
Klub asuhan Simone Inzaghi tak terkalahkan di liga sejak September tahun lalu, di antaranya dua kali mengalahkan Juventus dengan skor 3-1 dalam pertandingan liga dan final Piala Super Italia.