REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Jeffry Mahadi dari Singapura dan istrinya Linda Jeffry memanfaatkan Ramadhan ini dengan putra mereka, Aqil yang berusia 19 tahun dan Hakim yang berusia 15 tahun. Mahadi mengatakan Ramadhan ini spesial karena dapat menghabiskan waktu bersama keluarga mereka.
"Ini adalah kebersamaan dalam melakukan sesuatu. Sesuatu yang tidak bisa kita lakukan sebelumnya. Sebelumnya, kita terburu-buru untuk bekerja atau sekolah dan tidak pernah benar-benar punya waktu untuk melakukan hal-hal bersama," kata dia dilansir dari Khaleej Times, Sabtu (2/5).
Mahadi menyampaikan, biasanya pada akhir pekan di Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, mereka akan keluar berbuka puasa dengan teman-teman. "Sementara di tahun ini, ini semua tentang bersama keluarga dan menyembah Allah. Ini benar-benar pengalaman yang unik dan indah," kata Mahadi.
Mahadi mengaku mengalami ketenangan, terutama saat sholat, karena tidak ada tekanan untuk pergi ke suatu tempat. Dia sholat bersama istri dan putra-putranya. Ia merasa sungguh istimewa dan benar-benar dapat merasakan kedamaian dan melihat keberkahan.
"Berkat pembatasan yang telah diberlakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selalu ada kebijaksanaan di balik setiap keputusan Tuhan dan kita hanya perlu tetap positif dan sabar pada saat ini untuk mengalami perubahan," katanya.
Tak hanya itu, keluarganya juga memasak bersama. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu untuk sholat dan menikmati proses mempersiapkan buka puasa bersama dan sahur.
"Sebelumnya, hanya istri saya yang bertanggung jawab memasak dan membersihkan, tetapi sekarang, kita semua di sini belajar bereksperimen dengan resep baru bersamanya. Dari memasak, membersihkan dan mengatur meja, semuanya dilakukan oleh kita semua," katanya.
Menurut Mahadi, bagian paling istimewa tentang sholat tarawih di tahun ini adalah kedua putranya memimpin sholat sebagai imam di rumah secara bergiliran. "Ini kesempatan yang sangat langka melihat anak-anakku melakukannya sebagai seorang imam. Memimpin shalat bisa menjadi tugas yang menakutkan," ujarnya.
Dia merasa senang melihat anak-anaknya begitu bersemangat melakukannya. "Cara anak-anak saya melakukannya memberi saya kebahagiaan yang luar biasa. Kami juga merevisi cara membaca Alquran selama sholat," ujarnya.