Ahad 03 May 2020 16:34 WIB

Positif Covid-19 Terus Meningkat di Tiga Kabupaten di DIY

Tiga kabupaten di DIY diminta untuk melakukan screening atau pemeriksaan massal.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas medis menangani pasien diduga terjangkit corona (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Petugas medis menangani pasien diduga terjangkit corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tiga kabupaten di DIY yakni Sleman, Bantul dan Gunungkidul diminta untuk melakukan screening atau pemeriksaan Covid-19 secara massal. Hal ini dikarenakan terus bertambahnya kasus positif Covid-19 di tiga kabupaten tersebut.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, diharapkan klaster besar penularan Covid-19 dari kegiatan tabligh di DKI Jakarta mendapatkan prioritas pemeriksaan ini. Sebab, klaster ini menjadi penularan Covid-19 yang cukup besar di DIY.

"Diharapkan dalam waktu singkat sudah dapat dipetakan terjadinya infeksi dan transmisi," kata Wakil Gubernur DIY tersebut dalam surat edaran permohonan pemeriksaan massal Covid-19 yang ditujukan kepada tiga kabupaten di DIY.

Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, data yang didapat dari pemeriksaan secara massal tersebut akan digunakan untuk pemetaan penyebaran Covid-19 di DIY. Sehingga, dapat dilakukan langkah-langkah selanjutnya dalam menangani peningkatan kasus Covid-19 di DIY yang terus terjadi.

Sebab, klaster-klaster besar penularan Covid-19 di DIY juga terus menunjukkan peningkatan jumlah kasus. Bahkan, dari klaster besar penularan Covid-19 yang ada di DIY itu juga telah berkembang ke daerah lain.

"Akan dilakukan langkah-langkah lebih lanjut terkait peningkatan intensitas pengawasan dan pemeriksaan, serta kemungkinan lain seperti penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala besar). Jadi kita masih mengumpulkan data-data," ujar Biwara, Ahad (3/5).

Seperti diketahui, penularan Covid-19 di DIY terbesar berasal dari tiga klaster yang hingga saat ini kasus positif telah mencapai lebih dari 100 kasus. Anggota Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Riris Andono Ahmad menyebut, tiga klaster besar tersebut terkait dengan kegiatan keagaman.

"Jumlah kasus terkonfirmasi (positif) dari tiga klaster itu mencapai proporsi kurang lebih 20 persen dari seluruh kasus," kata Riris di BPBD DIY, belum lama ini.

Tiga klaster besar tersebut yaitu satu di Kabupaten Sleman, satu di Gunungkidul dan satu lainnya di Kota Yogyakarta. Penularan di Sleman dan Gunungkidul ini berasal dari dua anggota jamaah tabligh yang pulang dari DKI Jakarta.

"Ada dua orang yang menjadi awal itu adalah pulang dari Jakarta bersama. Satu pulang ke Sleman dan satu pulang ke Gunungkidul. Dua orang itu bersama-sama ke Jakarta dan pulang juga bersama-sama," katanya.

Klaster kasus penularan Covid-19 di Sleman telah mencapai generasi ketiga. Di Gunungkidul, penularanya sudah sampai ke generasi kelima.

Sementara, klaster di Kota Yogyakarta berasal dari rombongan yang pulang dari pertemuan Sidone GBIP di Bogor, Jawa Barat. Pertemuan ini dilakukan pada Maret 2020 lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement