REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat pada Ahad (3/5), terdapat penambahan kasus positif Covid-19 di daerah itu 25 orang. Seluruhnya tercatat sebagai warga negara Indonesia (WNI).
"Dari kasus positif Covid-19 yang bertambah 25 orang ini, semuanya WNI, tiga orang merupakan Pekerja Migran Indonesia dan 22 orang terinfeksi Covid-19 karena kasus transmisi lokal," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra saat keterangan pers di Denpasar, Ahad.
Dengan adanya tambahan 25 kasus positif Covid-19 itu, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali menjadi 262 orang.
"Hari ini juga ada kabar gembira, karena ada 22 pasien positif Covid-19 yang telah sembuh, yakni 14 orang Pekerja Migran Indonesia dan delapan orang non-PMI. Untuk yang meninggal masih tetap empat orang," ujar pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Jumlah pasien positif yang dalam perawatan (kasus aktif) 107 orang di sembilan rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas Denpasar.
Dia menjelaskan terkait dengan penambahan kasus positif Covid-19 pada Minggu, yang didominasi transmisi lokal, yakni 22 orang, maka secara kumulatif jumlah transmisi lokal menjadi 90 orang,
"Ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing (pembatasan fisik), dan menghindari kerumunan," ucapnya.
Untuk itu, Dewa Indra kembali mengingatkan bahwa dalam menekan kasus transmisi lokal Covid-19, maka masyarakat Bali harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan Covid-19.
"Hindari menyentuh bagian wajah terutama hidung, mulut, dan mata setelah menyentuh benda tertentu dan sebelum mencuci tangan, karena tiga indera dalam tubuh kita tersebut akan memudahkan bagi virus Covid-19 untuk masuk ke tubuh," kata birokrat yang juga mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.