REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem. Pasalnya, cuaca ekstrem berpotensi akan terjadinya bencana alam.
"Kita beberapa hari terakhir ini dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran kilat, bahkan sejumlah kecamatan diterjang banjir, namun beruntung tidak ada korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi, di Lebak, Ahad (3/5).
Bencana alam berpeluang terjadi di Kabupaten Lebak sehubungan dengan cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran kilat. BPBD Lebak terus mengoptimalkan pencegahan agar bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, di antaranya masyarakat diminta waspada menghadapi cuaca ekstrem.
Peluang bencana alam itu, katanya, jika curah hujan tinggi tentu berpotensi banjir di pemukiman, banjir bandang, longsor, dan pergerakan tanah. Oleh karena itu, BPBD Lebak meminta warga di daerah itu, jika terjadi cuaca ekstrem ditandai hujan lebat dan angin kencang, sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Kami mengingatkan warga terlebih dulu mengungsi ke lokasi yang aman jika hujan lebat hingga berlangsung empat jam," katanya.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori langganan bencana alam karena lokasinya terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai, dan pesisir pantai. Lokasi daerah rawan bencana alam tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Cibeber, Muncang, Sajira, Cimarga, Curugbitung, Cipanas, Rangkasbitung, Banjarsari, Gunungkencana, Wanasalam, Malingping, Cikulur, Cibadak, Leuwidamar, Cirinten, Bojongmanik, dan Warunggunung.
"Peringatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.