REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Presiden Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Aleksander Ceferin yakin sepakbola akan segara kembali kepada keadaan normal setelah terhenti lama karena corona. Namun ia menyadari keputusan untuk melanjutkan aktivitas sepak bola bukan otoritasnya melainkan keputusan politik masing-masing negara.
UEFA mendukung dimulainya kembali kompetisi sepak bola di Eropa musim ini. Walaupun dua liga papan atas Eropa memutuskan menghentikan musim 2019/2020 yaitu Eredivisie Belanda dan Ligue 1 Prancis. Caferin tetap optimis sepakbola akan kembali bergulir.
“Kami akan segera mendapatkan sepakbola lama yang bagus. Kami ingin melihat sepak bola kembali ke lapangan sesegera mungkin, tetapi di atas semua itu tergantung pada keputusan otoritas negara,” ujar Ceferin, dilansir dari Football Italia, Selasa (5/5).
Meski demikian, ia menyampaikan ada beberapa syarat yang mesti dipersiapkan jika ingin sepak bola kembali bergulir yaitu harus memenuhi persyaratan protokol medis penanganan corona. Pertandingan juga masih harus dilaksanakan secara tertutup.
Apabila persyaratan-persyaratan tersebut telah dipenuhi nantinya tinggal menunggu keputusan dari masing-masing negara tempat kegiatan sepakbola berlangsung. Ketatnya prosedur tersebut tak membuat Ceferin pesimis.
"Kemanusiaan akan mengalahkan coronavirus. Kami telah melihat betapa sensitif dan rapuhnya dunia kita jika situasi seperti itu berhasil mengacaukannya sepenuhnya,” katanya.
Seluruh aktivitas sepak bola Eropa terhenti lebih dari dua bulan karena virus corona. Akibatnya banyak klub yang tak mendapatkan pemasukan sehingga terancam bangkrut. Beberapa klub bahkan melakukan pemotongan gaji dan merumahkan beberapa karyawannya agar klub tetap bertahan.
Hal tersebut menjadi salah satu alasan klub-klub Eropa ingin kompetisi segera digelar agar kembali mendapatkan pemasukan dan klub tak gulung tikar. Kabar baik kini mulai datang dengan rencana Bundesliga dan Serie A Italia yang akan melanjutkan kompetisi dalam beberapa minggu ke depan.
