REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Sebuah video yang memperlihatkan seekor anak kucing yang disiksa dengan kejam hingga tewas oleh tiga orang perempuan beredar viral di media sosial dalam beberapa waktu terakhir. Hewan berkaki empat itu diinjak-injak secara bergantian, tak ketinggalan ada seutas tali di bagian leher yang nampaknya bertujuan agar membuatnya tidak dapat kabur.
Kejadian ini dilaporkan berlokasi di Malaysia. Banyak orang meminta pihak berwenang di negara itu untuk menangkap ketiga pelaku yang melakukan penyiksaan terhadap hewan tak bersalah itu. Namun, dilansir World of Buzz, ada fakta yang perlu diketahui terkait insiden yang dilakukan tiga perempuan ini.
Pertama adalah, video penyiksaan anak kucing itu ternyata bukan terjadi di Malaysia. Kemudian, kejadian tidak berlangsung baru-baru ini, melainkan telah berlalu cukup lama.
Seorang pengguna media sosial Facebook yang memiliki akun bernama Tuan Abam Cedric asal Honduras mengatakan video penyiksaan anak kucing itu pernah muncul dibagikan oleh komunitas fetishis pada 2015. Anak kucing yang terlihat dalam video yang menghebohkan baru-baru ini bahkan bukanlah korban pertama. Terdapat hewan lainnya yang juga disiksa hingga tewas dengan cara diinjak-injak, seperti kelinci.
Menurut akun tersebut, pelaku penganiayaan hewan itu telah tertangkap. Meski demikian, laporan ini masih belum dapat diketahui kebenarannya, terlebih kemudian unggahan dari Tuan Abam Cedric yang menyatakan hal ini pada Jumat (8/5) telah dihapus.
Di Malaysia, kemarahan atas video penyiksaan anak kucing tersebut telah mencapai titik, di mana laporan kepada polisi telah diajukan dan akan diselidiki oleh aparat berwenang. Banyak orang di negara itu, serta lainnya yang mengecam tindakan keji terhadap hewan mungil ini dan mereka mengirimkan doa agar pelaku bisa cepat mendapatkan balasan atas perbuatannya.
Meski ada kemungkinan insiden itu mungkin terjadi lebih dari lima tahun yang lalu, harus diingat bahwa tindakan kejam terhadap hewan seperti ini tidak boleh ditoleransi hingga kapanpun. Jika Anda atau siapa pun yang Anda kenal mengetahui adanya tindakan semacam ini terjadi, pastikan untuk segera melaporkannya ke otoritas terkait.