Ahad 10 May 2020 00:47 WIB

Pedagang Pasar Mardika Ambon Jalani Rapid Test

Rapid test dilakukan karena ada tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19 di pasar

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Rapid test dilakukan karena ada tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19 di pasar. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Rapid test dilakukan karena ada tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19 di pasar. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Sebanyak 240 pedagang dan masyarakat yang beraktivitas di kawasan Pasar dan Terminal Mardika Kota Ambon menjalani tes cepat virus corona baru (Covid-19). Keterangan ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ambon Joy Adriaansz.

"Sebanyak 240 orang pedagang dan masyarakat yang beraktivitas di Pasar Mardika menjalani random 'rapid test' (tes cepat) oleh tim Dinkes Ambon," katanya di Ambon, Sabtu.

Baca Juga

Joy mengatakan para pedagang maupun masyarakat mengikuti tes cepat berdasarkan pendataan dan penelusuran yang dilakukan tim Dinkes Kota Ambon. "Mereka yang memiliki kontak langsung dengan pasien 18, 19, dan 21 versi kota, juga mereka yang menggelar dagangannya tidak jauh dari lapak pasien tersebut," katanya.

Tes cepat dilakukan di dua lokasi yakni Terminal Mardika terhadap 151 orang dan Puskesmas Rijali terhadap 89 orang lainnya. Tes cepat dilakukan di terminal Mardika berdasarkan lokasi tempat berjualan pasien 18 dan 21, sedangkan di Puskesmas Rijali berdasarkan lokasi pasien 19.

"Semua langkah antisipatif dilakukan Pemkot Ambon untuk menekan penyebaran Covid-19 di pasar dan terminal mengingat sudah ada tiga orang yang terkonfirmasi positif di pasar," ujarnya.

Tes cepat akan dilanjutkan pada Senin (11/4) sesuai data yang terkumpul. Jika ditemukan ada yang reaktif maka akan dilakukan isolasi terpusat dalam pengawasan Dinkes Ambon. Selanjutnya dilakukan tes swab terhadap orang tersebut yang dilakukan secara tertutup.

"Gugus tugas tidak pernah mengeluarkan atau mengumumkan data pasien atau masyarakat yang mengikuti rapid test, baik yang dinyatakan reaktif maupun nonreaktif," katanya.

Pihaknya mengimbau jika menerima informasi dalam bentuk apapun terkait dengan data pasien atau masyarakat yang mengikuti tes cepat untuk tidak meneruskan pesan tersebut kepada yang lain. "Kami berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang berkembang saat ini. Kami sangat menghormati dan menjaga perasaan saudara-saudara kami yang dengan keikhlasan mau mengikuti rapid test," terang Joy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement