REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA – Sebanyak 16 anggota keluarga di Bahrain terinfeksi Covid-19 dari salah satu kerabatnya yang membawa virus tersebut saat melakukan pertemuan buka bersama (bukber) puasa Ramadhan. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (9/5) kemarin.
Anggota keluarga ini disebut tidak mematuhi tindakan pencegahan, termasuk menghindari pertemuan besar, mengenakan masker dan menjaga jarak sosial. Orang yang terinfeksi menyebarkan penyakit ke semua anggota keluarga yang ada, termasuk orang tua, saudara kandung dan beberapa anak kecil.
"Kesadaran adalah tanggung jawab semua orang, dan pedoman harus dipatuhi untuk mencegah penyebaran virus," kata Kementerian Kesehatan Bahrain dikutip di Al Arabiya, Ahad (10/5).
Kementerian lantas menyebut akan melanjutkan upayanya dalam memperluas kapasitas pengujian. Salah satu tujuannya untuk menjaga keselamatan semua orang dengan mendeteksi kasus secara dini.
Pemerintah juga akan melakukan pelacakan kontak warga yang terinfeksi, guna menjaga kesehatan dan keselamatan semua warga negara dan penduduk Bahrain.
Bahrain telah mencatat 4.774 total kasus infeksi, dengan penambahan hari ini sebesar 245 pasien. 2.055 orang dinyatakan pulih, sementara terdapat delapan kasus kematian.
Kerajaan di pulau kecil ini memungkinkan toko-toko dan perusahaan industri dibuka kembali pekan lalu. Pemerintah melonggarkan aturan pembatasan yang diterapkan sebelumnya untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19.
Bahrain telah menutup toko dan bisnis yang tidak penting pada akhir Maret dan melarang masuknya pengunjung asing. Meski demikian, pemerintah tapi tidak memberlakukan jam malam, seperti beberapa negara Teluk lainnya.