REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson mengonfirmasi bahwa secara bertahap akan mulai melonggarkan karantina wilayah atau lockdown yang sudah dilakukan selama tujuh pekan terakhir untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Praktis, rencana itu mendapat respons positif dari berbagai kalangan tak terkecuali dunia olahraga Negeri Ratu Elizabeth.
Sementara itu, British Horseracing Authority menulis dalam surat kabar, jika akhir pekan depan dapat menjadi skenario terbaik untuk dimulainya jadwal pertandingan olahraga.
"Sikap pemerintah adalah bahwa orang hanya harus pergi bekerja jika memang mereka harus," jelas Boris Johnson dikutip Mirror, Senin (11/5).
Johnson menekankan, warga Inggris yang tidak dapat bekerja dari rumah, misalnya lantaran bekerja di bidang konstuksi dan manufaktur, harus didorong secara aktif untuk bekerja. Warga juga akan diperbolehkan kembali berjemur di taman lokal, berolahraga, atau pergi ke tujuan lain mulai Rabu (13/5) mendatang.
Namun, ia menekankan pentingnya bagi warga untuk tetap menjaga jarak sosial. Orang yang kembali bekerja juga diminta sedapat mungkin menghindari penggunaan transportasi umum.
"Mengarantina orang yang memasuki negara melalui udara akan segera diberlakukan," kata dia.
Sistem peringatan lima tingkat, seperti yang digunakan Inggris untuk ancaman teror, akan digunakan oleh pusat keamanan Inggris. Nasihat dan slogan "Tetap di rumah" untuk menyelamatkan nyawa kini berubah menjadi "Tetap waspada."
Dengan kata lain Federasi Sepak Bola Inggris (FA) bisa melakukan keputusan dengan cepat untuk kembali menggulir kompetisi Liga Primer Inggris sekaligus memungkinkan para tim mengadakan latihan pada hari Rabu (13/5) mendatang.