Senin 11 May 2020 17:44 WIB

Walkot: Siapapun Nekat Mudik Wajib Dikarantina

Ahad malam, petugas mengarantina enam orang pemudik.

Poster berisi harapan tentang Ramadhan dan COVID-19 terpasang di kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/4/2020). Pemasangan poster tersebut bertujuan untuk memberikan semangat kepada umat Islam untuk tetap meningkatkan ibadah di buan Ramadhan di tengah pandemi COVID-19
Foto: Maulana Surya/ANTARA FOTO
Poster berisi harapan tentang Ramadhan dan COVID-19 terpasang di kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/4/2020). Pemasangan poster tersebut bertujuan untuk memberikan semangat kepada umat Islam untuk tetap meningkatkan ibadah di buan Ramadhan di tengah pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Pemerintah Kota Surakarta tetap memberlakukan kebijakan bahwa siapapun yang nekat mudik selama pandemi Covid-19 di Solo, harus menjalani karantina.

"Kami tetap akan memberlakukan kebijakan siapapun yang mudik harus menjalani karantina selama 14 hari," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmodi Solo, Senin (11/5).

Menurut Rudyatmo, Tim Gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surakarta pada Ahad (10/6) malam, kembali mengarantina enam orang pemudik. Mereka harus menjalani karantina selama 14 hari, dan setelah itu baru bisa diantarkan pulang ke rumah masing-masing.

"Hal ini dilakukan karena Pemkot Surakarta tidak ingin penyebaran Covid-19 ke mana-mana. Solo sekarang sudah mulai stabil, dan Ahad (10/5) hingga Senin ini, tidak ada penambahan warga yang positif Covid-19," kata Rudyatmo.

Bahkan, kata Rudyatmo, pada Senin ini, ada satu pasien terpapar Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, dan sebelumnya Ahad (10/5), ada dua orang sembuh. Sehingga totalnya kini menjadi 12 orang dari 27 orang yang dinyatakan positif.

Jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani isolasi atau perawatan kini tersisa 11 orang, sedangkan empat orang meninggal dunia. Rudyatmo berharap warga yang positif Covid-19 segera sembuh dan selesai semuanya.

Pihaknya berharap juga tidak ada tambahan lagi yang positif, sehingga pemkot tinggal mengurus lainnya yang terdampak. Berdasarkan data yang diterima di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, di Balaikota Surakarta, kata Rudyatmo, jumlah warga orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 525 orang, tetapi yang sudah selesai mencapai 485 orang, sedangkan empat orang rawat inap, dan 36 orang rawat jalan.

Sebanyak 145 orang masuk pasien dalam pengawasan (PDP), sedangkan 92 orang sudah sembuh, dan 28 orang masih dalam perawatan, dan yang meninggal sebanyak 25 orang.

"Kami karantina pemudik ada hampir dua ratusan orang, tetapi 136 orang sudah selesai, dan mereka dipulangkan ke rumah masing-masing," katanya.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat Solo yang merantau tidak usah mudik dahulu sebelum kondisi pandemi COVID-19 sudah dinyatakan selesai, sehingga aktivitas kembali normal.

Masyarakat juga diminta tetap menjaga kesehatan, menerapkan pola hidup sehat dan bersih, mengenakan masker, dan cuci tangan dengan sabun setelah aktivitas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement