Berbagi Berkah Ramadhan pada Ustadz dan Guru Mengaji

Red: Ani Nursalikah

Senin 11 May 2020 23:25 WIB

Berbagi Berkah Ramadhan pada Ustadz dan Guru Mengaji. Seorang guru mengajarkan anak muridnya mengaji. Foto: Republika/Putra M. AKbar Berbagi Berkah Ramadhan pada Ustadz dan Guru Mengaji. Seorang guru mengajarkan anak muridnya mengaji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu di antara keutamaan Ramadhan adalah disebut sebagai bulan penuh berkah. Itu sebabnya, umat Islam yang sedang melaksanakan berlomba-lomba mengisinya dengan kegiatan berbagi kepada sesama.

Penyebabnya, karena Allah SWT pada Ramadhan akan melipatgandakan pahala bagi umat-Nya yang beramal shaleh, sehingga itu menjadi daya tarik kaum muslimin dan muslimat untuk mengejar ganjaran yang dijanjikan tersebut. Hal ini diperkuat oleh teladan dari Rasulullah Muhammad SAW, karena selama Ramadhan, panutan umat yang disebut "penghulu para Nabi" itu, justru pada Ramadhan kedermawanan terus ditingkatkan. Barangkali, untuk istilah milenial saat diberi sebutan "gaspol", yakni ibarat motor bila digas sampai penuh maka akan melaju dengan kencang.

Baca Juga

Dalam hadits Rasulullah, menurut Ibnu Abbas, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim disebutkan, Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, bahkan lebih dermawan lagi apabila pada bulan Ramadhan. Imam Bukhari dalam riwayatnya menggambarkan bahwa kedermawanan Rasulullah SAW saat Ramadhan sebagai: "Laksana angin yang berhembus, tidak pernah berhenti, dan senantiasa memberikan kedamaian, kenyamanan dan kenikmatan bagi para penerimanya".

Pada kajian sepanjang Ramadhan, para dai dan penceramah selalu memberikan contoh dan teladan Rasulullah --terkait meningkatkan kedermawanan itu-- untuk menggugah kaum Muslim agar bisa mengikuti apa yang dikerjakan tersebut. Salah satu yang mengimplementasikan apa yang dicontohkan itu dilakukan oleh Komunitas Tahsin Al Ghozy di Kota Bogor, Jawa Barat.