Selasa 12 May 2020 11:36 WIB

Warga Bantul Diimbau Waspadai DBD di Tengah Pandemi

Bantul diprediksi akan memasuki siklus lima tahunan DBD pada 2020.

Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk mengantisipasi penyebaran wabah demam berdarah dengue. Warga Bantul diminta untuk mewaspadai kemungkinan meningkatnya kasus demam berdarah dengue di tengah pandemi Covid-19.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk mengantisipasi penyebaran wabah demam berdarah dengue. Warga Bantul diminta untuk mewaspadai kemungkinan meningkatnya kasus demam berdarah dengue di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat mewaspadai potensi merebaknya kasus demam berdarah dengue saat pandemi wabah Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19. Potensi maraknya penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti itu perlu diwaspadai, mengingat akhir-akhir ini terjadi hujan.

"Saat ini, kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tercatat di Bantul sampai dengan April adalah 726 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Selasa.

Baca Juga

Menurut Sri, kasus tinggi ada di Kecamatan Bantul (86 kasus), Kecamatan Sewon (73 kasus), dan Kecamatan Piyungan (70 kasus). Dia menyebut, pada tahun 2019 angka kasus DBD di Bantul mencapai 1.424 kasus dan pada tahun 2020 prediksinya adalah siklus lima tahunan dari DBD, sehingga ada kekhawatiran kasusnya akan meningkat.

"Kami sampaikan kepada masyarakat agar selama wabah Covid-19 ini tetap melakukan pemantauan dan pemberantasan tempat-tempat perindukan nyamuk, dengan melakukan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur)," katanya.

Di samping itu, Sri juga berharap agar masyarakat tetap menjaga jarak dalam berinteraksi dengan sesama dan selalu memakai masker bila di luar rumah. Warga juga diserukan untuk mencuci tangan pakai sabun setelah berkegiatan, sebelum, dan setelah makan agar terhindar dari penyakit.

"Dan yang penting juga patuhi anjuran pemerintah agar tidak mudik dan bepergian keluar kota, pantau kesehatan sendiri dan keluarga," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement