Selasa 12 May 2020 15:14 WIB

Ini Tips untuk Mengenali Daging Sapi Palsu

Disperindag meminta agar tidak membeli daging sapi di kios pinggir jalan.

Red: Bilal Ramadhan
Jelang Ramadhan, pengunjung memadati kios daging sapi di Pasar Panorama, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Kamis (23/4). Jelang Ramadhan harga daging sapi naik dari Rp 110.000 saat ini Rp 120.000-Rp 130.000 per kilogram.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Jelang Ramadhan, pengunjung memadati kios daging sapi di Pasar Panorama, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Kamis (23/4). Jelang Ramadhan harga daging sapi naik dari Rp 110.000 saat ini Rp 120.000-Rp 130.000 per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung menyampaikan ada sejumlah cara yang perlu diketahui masyarakat untuk mengenali daging sapi palsu. Kepala Disperindag Kabupaten Bandung Popi Hopipah mengatakan yang paling utama adalah harga. Jika harganya lebih murah dari pasaran, maka patut dicurigai daging tersebut merupakan daging palsu.

"Kalau daging sapi asli harganya berkisar Rp110-130 ribu per kilogram, tetapi kalau ada daging yang dijual murah Rp65-90 ribu per kilogram itu kita harus hati-hati," kata Popi di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (12/5).

Selain itu unsur yang membedakan dengan daging sapi asli adalah lokasi penjualan. Jika pedagang daging menjual di kaki lima dan bukan kios resmi, maka patut dicurigai.

"Jadi di kaki lima itu mereka berjualannya malam dan sekitar jam 19.00 WIB dia sudah selesai (berjualan), karena memang takut ketahuan," kata dia.