Selasa 12 May 2020 16:00 WIB

IDAI: Beri Dukungan Bagi Anak yang Mengidap Lupus

Anak yang mengidap lupus butuh pengobatan optimal.

Kampanye sosialisasi penyakit lupus. Anak-anak yang mengidap lupus memerlukan pengobatan jangka panjang.
Kampanye sosialisasi penyakit lupus. Anak-anak yang mengidap lupus memerlukan pengobatan jangka panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengajak masyarakat di Tanah Air untuk terus memberikan dukungan penuh bagi anak-anak pengidap lupus. Anak-anak tersebut membutuhkan pengobatan optimal serta memiliki kualitas hidup yang baik.

"Mari kita dukung anak penderita lupus bersama-sama agar juga memiliki masa depan yang sama dengan anak-anak yang bukan penderita lupus," kata Konsultan Alergi Imunologi Anak IDAI Dr Reni Ghrahani Dewi Majangsari saat diskusi daring "Mengenali Lupus Pada Anak" di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Reni mengatakan, lupus merupakan penyakit yang memerlukan pengobatan jangka panjang sehingga anak harus benar-benar mendapatkan pengobatan yang optimal di tempat yang tepat. Jika sudah mendapatkan pengobatan, maka programnya harus dijalankan dengan baik serta harus membentuk tim antara orang tua dan dokter.

Selain itu, bentuk dukungan yang diberikan tidak hanya dari orang tua, melainkan juga keluarga besar dan masyarakat sekitar sebab jika ada kesalahan pemahaman, akan berakibat buruk juga.

"Perlu dukungan sebab tidak semua orang memahami penyakit lupus, malah nanti dikatakan penyakit menular padahal sudah jelas ini autoimun," ujarnya.

Reni menjelaskan, penanganan lupus sangat memerlukan kerja sama banyak pihak. Dalam tim harus ada dokter dan melibatkan psikolog, fisioterapi, dokter rehabilitasi medis serta dokter-dokter lainnya untuk melihat komplikasi serta perkembangan dari terapi pengobatan yang telah diberikan.

Terkait upaya pengobatan, Reni mengatakan, hal itu dilakukan sesuai dengan derajat keparahan penderita serta organ tubuh yang terkena sehingga penanganan untuk setiap anak tidak akan sama. Bisa saja salah satu anak hanya mendapatkan obat, ada pula yang harus menjalankan protokol tertentu.

Secara umum orang dengan penyakit lupus (odapus) biasanya terlahir dengan potensi autoimun sehingga bila mendapatkan pengobatan yang baik, penderita akan mencapai suatu keadaan sembuh yang disebut remisi. Namun, jika suatu saat dia terkena pencetus dari faktor lingkungan (ultraviolet), faktor hormonal, dan sebagainya, maka penyakitnya bisa tercetus kembali.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement