BEKASI, AYOBANDUNG.COM – Sejumlah pedagang di Pasar Wisma Asri mengajukan protes pada Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi lantaran swab test Covid-19 diduga keliru.
Kegaduhan ini bermula ketika Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberikan pernyataan bahwa terdapat dua pedagang Pasar Wisma Asri yang dinyatakan positif usai menjalani tes, Minggu (10/5).
Kedua pedagang tersebut lantas dipulangkan ke daerahnya masing-masing, yakni Kebalen, Kabupaten Bekasi dan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Namun, ketika dites kembali menggunakan metode yang sama, yakni Polymerase Chain Reaction (PCR), hasilnya ternyata negatif.
“Jadi, kami sudah klarifikasi pada yang bersangkutan (pedagang yang dinyatakan positif), mereka saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing karena hasil tesnya negatif,” kata Ketua Pemuda Bekasi Utara yang juga mewakili pedagang, Tyandika kepada Ayobekasi.net (Ayo Media Network), Selasa (12/5).
“Salah satu pedagang dinyatakan tipes. Memang pas dites itu suhu badannya agak tinggi,” lanjut dia.
Tyandika pun mendesak Pemerintah Kota Bekasi agar memberikan klarifikasi terkait hal ini, serta memulihkan citra Pasar Wisma Asri yang sudah tercoreng di mata masyarakat.
“Tolong klarifikasi-lah supaya tidak simpang siur dan meresahkan warga. Jangan terburu-buru mengeluarkan pernyataan kepada media,” ujarnya.
Salah satu pedagang Pasar Wisma Asri, Sarah mengaku kecewa dengan pernyataan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Belum ada satu hari, dia merasakan dampak dari pernyataan tersebut dimana dagangannya sepi pembeli.
“Orang jadi takutlah mau ke pasar sini. Siapa yang buat pernyataan, ya dia juga yang harus kasih penjelasan,” katanya.
Ayobekasi.net (Ayo Media Network) sudah berusaha menghubungi Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono untuk meminta klarifikasi. Namun, sementara belum mendapat respons.