Rabu 13 May 2020 10:20 WIB

150 Ribu Keluarga di Temanggung Terima Bansos

Awalnya keluarga miskin hanya 115 ribu keluarga, namun naik seiring pandemi corona.

Sejumlah perangkat desa menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak COVID-19 di Desa Ketitang, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (23/4/2020). Seluruh perangkat desa setempat menyisihkan sebagian hasil panen dari tanah bengkok untuk disumbangkan bagi puluhan warga melalui program JPS (Jaring Pengaman Sosial) swadaya tingkat desa bagi warga terdampak COVID-19
Foto: ANTARA/anis efizudin
Sejumlah perangkat desa menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak COVID-19 di Desa Ketitang, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (23/4/2020). Seluruh perangkat desa setempat menyisihkan sebagian hasil panen dari tanah bengkok untuk disumbangkan bagi puluhan warga melalui program JPS (Jaring Pengaman Sosial) swadaya tingkat desa bagi warga terdampak COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Sekitar 150 ribu keluarga, di antaranya 115 ribu keluarga miskin di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang telah ada sebelum pandemi Covid-19 akan menerima bantuan sosial baik dari pusat maupun daerah, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq.

Khadziq mengatakan kelebihannya dari 115 ribu keluarga miskin, yakni ada kelompok terdampak pandemi Covid-19 dan juga ada gradasi kemiskinan yang berubah.

"Kemarin sebelum pandemi Covid-19 ketika ekonomi masih berjalan normal kita ada 115.000 keluarga yang miskin, begitu pandemi situasi bertambah sulit maka jumlah orang miskin tentu bertambah banyak. Sehingga orang yang tadinya rentan miskin sekarang menjadi miskin," katanya.

Ia menuturkan bantuan pemerintah kepada masyarakat dalam situasi Covid-19 ini ada beberapa jenis bantuan, pertama masyarakat yang dari dulu mendapatkan bantuan program keluarga harapan (PKH) tetap mendapatkan bantuan PKH, yang dari dulu sudah mendapatkan bantuan sembako tetap akan mendapat bantuan sembako, selain itu ada bantuan baru namanya bantuan sosial tunai yang sekarang sudah mulai dicairkan.

Selain itu ada lagi bantuan yang bersumber dari pemerintah kabupaten yaitu jaring pengaman sosial sembako Rp 200 ribu selama enam bulan dan setelah itu nanti bagi masyarakat yang belum dapat bantuan, tetap bisa diusulkan melalui bantuan yang bersumber dari dana desa.

"Bantuan yang sekarang sedang dicairkan dan dibagi pada masyarakat adalah bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial, jadi ini belum semuanya. Ada yang bertanya saya kok tidak dapat, tenang saja nanti akan dapat," katanya.

Ia menyampaikan sekarang ini baru tahap pertama bantuan sosial tunai, setelah ini masih ada pencairan lagi yang bantuan sembako yaitu melalui pembagian kartu kesejahteraan sosial (KKS) kepada masyarakat.

"Jadi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sosial tunai tenang saja karena besuk masih akan dibagi bantuan berupa KKS yang setiap bulan nanti akan berisi uang Rp 200 ribu selama sembilan bulan bisa digunakan untuk belanja di E-Warong di setiap desa. Kemudian juga ada bantuan dari APBD, warga miskin yang hari ini dapat bantuan besok tidak akan dapat lagi karena jangan sampai ada yang dobel," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement