REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia hanyalah sementara, fana, dan tak abadi. Di dunia, Allah tebarkan macam-macam keindahan, ada keindahan yang boleh dijamah, ada juga keindahan yang semu dan haram untuk didekati. Lantas bagaimana perumpamaan dunia dalam perspektif akhirat?
Dalam kitab Mukhtashar Shahih al-Bukhari disebutkan sebuah hadits yang menjabarkan mengenai dunia dalam perspektif akhirat. Hadits ini diriwayatkan oleh Sahl bin Sa’ad.
Haditsnya berbunyi: “An Sahli Ibni Sa’din RA, qala: sami’tu an-nabiya Rasulullah SAW yaqulu: Maudhi’u shauthi filjannati khairun mina-dunya wa ma fiha wa lagadwatun fi sabilillahi aw rahmatun mina-dunya wa ma fiha.”
Yang artinya: “Sahl bin Sa’ad RA berkata: aku mendengar Nabi SAW bersabda: ‘Ukuran tempat cemeti di surga lebih baik daripada dunia dengan segala isinya. Dan pergi keluar untuk (di jalan) Allah pada waktu pagi dan di waktu sore lebih baik dari dunia dengan segala isinya.”
Dunia memang indah, namun keindahan dunia yang tak abadi ini hanyalah sementara. Apalagi, jika kita tidak tersesat dengan apa yang ada di dunia dengan segala tipu daya yang ada, keindahan abadi di akhirat akan menyapa hamba-hamba Allah yang beriman. Wallahu a’lam.