Kamis 14 May 2020 00:25 WIB

Cirebon Mulai Lakukan Swab Massal

Pemeriksaan swab diprioritaskan untuk kelompok yang memiliki risiko tinggi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Christiyaningsih
Pemeriksaan swab diprioritaskan untuk kelompok yang memiliki risiko tinggi. Ilustrasi.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pemeriksaan swab diprioritaskan untuk kelompok yang memiliki risiko tinggi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemeriksaan swab massal di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Cirebon, mulai dilakukan pada Rabu (13/5). Pemeriksaan diprioritaskan untuk kelompok yang memiliki risiko tinggi.

"Kami rencanakan pemeriksaan swab massal untuk 1.000 orang selama masa PSBB Tingkat Jawa Barat,’’ kata Juru Bicara Pusat Data dan Informasi Covid-19 Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana.

Baca Juga

Nanang menjelaskan sebanyak 1.000 orang yang ditargetkan menjalani pemeriksaan swab itu merupakan kelompok pertama selama PSBB. Setelah PSBB, pemeriksaan swab secara massal akan berlanjut dengan target keseluruhan sebanyak lima ribu warga berisiko tinggi.

Mereka yang termasuk berisiko tinggi di antaranya yang dalam masa inkubasi setelah kontak erat dengan pasien Covid-19 (positif), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun orang dalam pemantauan (ODP). Selain itu, tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien Covid-19 dan para pemudik juga diprioritaskan untuk menjalani pemeriksaan swab.

Pemeriksaan swab dipusatkan di sport center Watubelah sebagai Covid-19 Center Kabupaten Cirebon. Gugus Tugas setempat menerjunkan analis dari puskesmas dan Labkesda Kabupaten Cirebon untuk melakukan pemeriksaan swab terhadap warga.

Nanang mengatakan dibutuhkan waktu selama beberapa hari untuk mengetahui hasil swab tersebut. Bagi mereka yang nanti hasilnya positif, maka akan langsung dirawat di rumah sakit.

Begitu pula dengan mereka yang memiliki penyakit penyerta (comorbid), meski hasil swab-nya negatif, juga akan dibawa ke rumah sakit. Mereka akan menerima penanganan atas comorbid yang mereka derita.

"Sedangkan bagi warga yang swab-nya negatif dan tanpa comorbid, dipersilahkan untuk pulang ke rumah," terang Nanang.

Ketika ditanyakan mengenai pemudik, Nanang menyebutkan setiap hari rata-rata terdapat 200 pelaku perjalanan yang datang ke Kabupaten Cirebon. Mereka juga menjadi prioritas pemeriksaan sebagai bentuk intervensi terhadap orang-orang dengan risiko tinggi.

Hingga Rabu (13/5) jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon mencapai delapan orang. Dari jumlah itu, tiga orang dinyatakan sembuh, tiga orang masih dalam perawatan, dan dua orang meninggal dunia.

Sedangkan jumlah total PDP ada 51 orang. Dari jumlah itu, 35 orang dinyatakan selesai, tujuh orang masih pengawasan, dan sembilan orang meninggal dunia.

Untuk jumlah total orang dalam pemantauan (ODP) tercatat ada 188 orang. Dari jumlah itu, 175 orang selesai dipantau, sepuluh orang masih dipantau, dan tiga orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement