REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Pemprov Babel akan melakukan pembangunan pengembangan pelabuhan Pangkal Balam di Kota Pangkalpinang, dan hal ini sudah mendapatkan angin segar dari pemerintah pusat.
Berbagai kajian sesuai aturan menurut Permenhub RI No. 112 Tahun 2017 dilaksanakan sebagaimana mustinya, dan hal ini telah diperjelas kembali oleh Gubernur Erzaldi Rosman ketika melakukan video conference dengan Menteri Perhubungan RI terkait percepatan pembangunan pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam, Pangkalpinang.
Oleh sebab itu, supaya hal ini dapat berjalan sesuai yang diinginkan, Pemprov Babel hari ini melakukan kembali rapat teknis pengembangan pembangunan Pelabuhan Pangkal Balam berlangsung di Ruang Rapat Gubernur Kepulauan Babel, Rabu (13/5).
Gubernur Erzaldi ketika membuka rapat menjelaskan beberapa hal penting perlu dilakukan dalam pembangunan pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam. Pembangunan pengembangan pelabuhan menjadi jalan yang terbaik untuk menuju pertumbuhan ekonomi Babel di masa akan datang.
"Kondisi pelabuhan yang sekarang terlalu jauh dari alur kurang lebih sepanjang tujuh mil, masuk kapal tergantung dari air pasang dan kapal yang ada di pelabuhan akan keluar ini menjadi poin pertama. Itulah sebabnya frekuensi keluar masuk kapal di pelabuhan kita terbatas, di nilai tidak ekonomis, selanjutnya banyak komoditi ekspor kita tidak di keluarkan melalui pelabuhan kita, karena alur pelabuhan tidak dapat menampung bobot kapal besar, sehingga terjadi manipulasi data ekspor kita dan kita dirugikan inilah yang perlu menjadi perhatian kita bersama, sehingga kita berkeinginan melakukan pengembangan pelabuhan," ungkapnya.
Gubernur Erzaldi Rosman menilai Babel memiliki beragam potensi mulai dari hasil di sektor perikanan, pertanian, perkebunan, serta memiliki sebanyak 13 mineral ikutan yang siap dihilirisasi, sehingga pembangunan pengembangan pelabuhan solusi terbaik untuk menuju pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu kepada peserta rapat, Gubernur Erzaldi memerintakan supaya setiap instansi terkait dapat mempresentasikan tugasnya masing-masing dan satu sama lain dapat memberikan masukan sehingga keinginan pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam sejalan.
Kepala Statistik Provinsi Kepulauan Babel, Dwi Retno Wilujeng Utami, S.Si., M.Si menilai pengembangan pelabuhan merupakan hal penting yang harus dilakukan, karena pelabuhan berkaitan dengan transportasi dan itu hal terpenting distribusi barang dan jasa, sangat mempengaruhi inflasi.
"Kalau transportasi di Babel yang tertinggi digunakan transportasi darat dan udara namun transportasi laut sangat penting. Namun sekarang transportasi laut belum dioptimalkan, ini inilah waktunya kita membangun pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam," ujarnya.
Sementara Dekan Fakultas UBB, Reniati mengatakan, keinginan Pemprov. Babel untuk melakukan pengembangan pelabuhan menjadi langkah yang tepat, mengingat pelabuhan yang lama sudah tidak sesuai dengan kondisi sekarang, pelabuhan yang lama sangat kecil, tidak dapat menampung bobot kapal besar.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel, KA. Tajuddin; Kepala Bappeda Babel, Feri Insani; Kepala BI, Kepala KSOP Pangkal Balam, General Manager Pelindo II Pangkal Balam, Kepala Dinas Perhubungan Kota Pangkalpinang, dan undangan lainnya.