Kamis 14 May 2020 01:54 WIB

BPBD Lebak Minta Warga Waspada Banjir dan Longsor

Peringatan ini untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tak menimbulkan korban jiwa.

Warga melintas di jalan yang tergenang banjir rob (ilustrasi)
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Warga melintas di jalan yang tergenang banjir rob (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir dan tanah longsor. Sehubungan intensitas hujan yang tinggi di daerah itu guna menghindari jatuh korban akibat bencana alam.

"Peringatan kewaspadaan ini untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Rabu (13/5).

Baca Juga

Banjir di Kecamatan Cipanas hingga puluhan rumah terendam air setinggi 80 centimeter juga jembatan putus di Kecamatan Lebak Gedong, Selasa (12/5), akibat meluapnya Sungai Ciberang dan Cimanteung. Sebelumnya daerah setempat dilanda hujan dengan intensitas tinggi.

Masyarakat di daerah rawan banjir dan longsor kebanyakan mereka tinggal di permukiman sekitar aliran sungai dan perbukitan, serta pegunungan. Mereka yang tinggal di permukiman rawan bencana alam hingga berjumlah ribuan kepala keluarga, termasuk warga di kaki Gunung Halimun Salak (GHS).

"Kami minta warga mengungsi ke tempat yang lebih aman jika curah hujan meningkat karena beberapa hari ke depan berpotensi hujan lebat," katanya.

Pihaknya menyiapkan peralatan evakuasi guna menyelamatkan masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi banjir dan longsor. Di antaranya perahu karet, pakaian pelampung, genset, gas, kendaraan operasional, dan alat berat.

Selain itu, tenda, persediaan logistik, dan obat-obatan agar tidak menimbulkan kerawanan pangan dan serangan penyakit.

"Kami mengoptimalkan posko utama di kantor BPBD selama 24 jam selalu siaga dengan piket bergantian petugas kebencanaan dan relawan sebanyak 20 orang," katanya.

Berdasarkan informasi dari tokoh masyarakat Desa Paja, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak banjir bandang terjadi setelah Shalat Isya akibat luapan Sungai Cisinu. Dalam bencana itu cukup banyak rumah warga roboh, namun tidak ada korban jiwa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement