REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING-- Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China Song Shuli mengatakan, sebagai salah satu cara untuk mencegah gelombang kedua pandemi virus korona, negeri Tirai Bambu akan meningkatkan tes dan pemeriksaan Covid-19.
Pernyataan itu disampaikan di konferensi pers harian pandemi virus corona, Kamis (14/5). Jumlah kasus infeksi di China sempat menurun drastis dibandingkan masa puncaknya pada Februari.
Namun, baru-baru ini kasus baru Covid-19 kembali bermunculan. Hal itu terutama di provinsi-provinsi di sebelah timur laut seperti Jilin dan Liaoning.
Sebelumnya diberitakan, pihak berwenang Kota Wuhan berencana menggelar tes terhadap 11 juta warganya. Virus corona pertama kali terdeteksi di kota itu.
Rencana menggelar tes massal ditetapkan setelah beberapa hari terakhir muncul laporan kasus infeksi. Padaha,l Wuhan sempat tidak memiliki kasus baru selama beberapa pekan.
Pada Rabu (13/5), surat kabar setempat melaporkan komisi kesehatan distrik dan komite lingkungan kota Wuhan sudah diberitahu rencana untuk memeriksa semua warga kota tersebut. Tes rencananya difokuskan pada orang lanjut usia, populasi padat penduduk, dan masyarakat yang berpindah-pindah.
Orang yang menjawab saluran telepon wali kota Wuhan mengatakan distrik lokal akan melakukan tes dalam 10 hari ke depan. Orang tersebut menolak memberitahu namanya karena tidak berwenang berbicara dengan wartawan.