REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama penyedia layanan perdagangan daring tingkat nasional menyiapkan sebuah gerakan untuk membangkitkan perekonomian di provinsi itu pascapandemi Covid-19. Ganjar mendata pelaku UKM yang bisa dioptimalkan.
"Kami sedang melakukan identifikasi dan penilaian termasuk menyiapkan pascapandemi ini. Para pelaku UKM, pemudik, dan masyarakat terdampak kami data untuk mencatat apakah mereka bisa dioptimalkan dalam industri kreatif," kata Ganjar di Semarang, Kamis.
Ia mengungkapkan beberapa waktu lalu telah melakukan pembicaraan dengan pemilik layanan perdagangan daring tingkat nasional terkait dengan rencana tersebut. Layanan perdagangan daring yang digandeng Ganjar adalah Tokopedia dan BliBli.com. Dalam waktu dekat mereka juga akan menghubungi Bukalapak.
Dari segi anggaran, Ganjar juga mengatakan sudah memutuskan bahwa APBD Jawa Tengah 2021 akan dioptimalkan untuk melakukan darurat akibat dampak pandemi COVID-19. "Sudah dipastikan, angka kemiskinan pasti bertambah, pengangguran juga bertambah, maka kita harus menstimulus lahirnya kekuatan ekonomi baru di masyarakat. Ini membutuhkan kreasi," ujarnya.
Ganjar juga sedang mendesain politik anggaran untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19 dan jika memang bantuan dalam bentuk uang tidak diperbolehkan, maka bantuan hibah barang akan dilakukan agar memudahkan pelaku industri berkarya.
Selain sarana prasarana, para pelaku UKM dan masyarakat terdampak COVID-19 yang ingin menggeluti industri kreatif ini, lanjut Ganjar, membutuhkan pelatihan dan pendampingan sehingga pihaknya saat ini gencar berkomunikasi dengan pihak-pihak yang mampu memenuhi kebutuhan itu.
"Siapa yang melatih dan mendampingi, saya carikan mereka yang sudah berpengalaman, maka saya undang sejumlah unicorn' dan e-commerce raksasa nasional itu untuk ngobrol, kemarin sudah dengan Tokopedia, hari ini dengan BliBli dan besok dengan Bukalapak agar mereka bisa 'sharing'," katanya.