Jumat 15 May 2020 06:33 WIB

Israel Kembali Operasikan Perjalanan Udara dengan Normal 

Bandara Israel akan buat area bebas virus corona saat penerbangan mulai berjalan.

Rep: Puti Almas/ Red: Friska Yolandha
Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv, Israel.
Foto: Al-Markaz Al-Filistini Lil I'lam
Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv, Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel mulai menjalankan prosedur opeasional perjalanan udara di negara itu dengan normal pada Kamis (14/5). Langkah ini ditetapkan, meski pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) yang melanda dunia belum berakhir. 

Israel sebagai salah satu negara yang terdampak dengan Covid-19, dengan kasus infeksi virus sejauh ini tercatat mencapai 16.567 dan terdapat 264 kematian. Dalam beberapa pekan terakhir, penerbangan tetap dioperasikan, namun dengan jumlah yang sangat sedikit. 

Baca Juga

Namun, kini perjalanan udara dari Israel perlahan akan berjalan normal kembali, meski ada beberapa syarat selama pandemi Covid-19 masih berlangsung saat ini. Seperti di Bandara Ben Gurion yang terletak dekat dengan Ibu Kota Tel Aviv dan selama ini dikenal dengan prosedur keamanan ketat. 

Pihak dari Ben Gurion Airport mengatakan akan membuat area bebas virus corona jenis baru, saat penerbangan mulai berjalan normal. Langkah serupa yang bertujuan mencegah penyebaran Covid-19 juga telah diadopsi oleh banyak bandara di seluruh dunia. 

Israel juga telah berunding dengan sejumlah negara di Eropa serta Amerika Serikat (AS) mengenai ketentuan tersebut. Sebagai contoh dari langkah yang ditetapkan, perwakilan dari Kedutaan Prancis telah memeriksa terlebih dahulu dokumen dari penumpang  yang akan menuju ke negara itu, sehingga mereka nantinya tidak perlu dikarantina saat tiba di sana. 

“Proses semacam ini akan semakin banyak kita lihat. Kami ingin melihat senyum di wajah penumpang kembali,” ujar direktir pelaksana Bandara Ben Gurion, Shmuel Zakai. 

Dalam aturan terbaru, pembatasan dimulai di pintu masuk terminal bandara. Hanya pemegang borading pass yang diizinkan masuk dan para penumpang diminta menjaga jarak. 

Proses check in penerbangan sebagian besar dilakukan secara digital, untuk meminimalisir interaksi antar orang. Stasiun kebersihan dan mesin pembersih akan terletak di hampir setiap sudut bandara. 

Para pendatang ke Israel mungkin akan menghadapi banyak syarat dan turis belum dapat memasuki negara ini hingga akhir Mei. Pihak berwenang bandara juga akan mengembangkan platform untuk memeriksa secara real time apakah kesehatan para penumpang terkait Covid-19 dalam pesawat dari dan keluar Israel telah diperiksa. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement