Jumat 15 May 2020 15:59 WIB

BPS Peringatkan Dampak Penurunan Impor Bahan Baku

Impor bahan baku mengalami kontraksi 7,30 persen pada periode Januar-April 2020.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/4/2020).  Impor bahan baku mengalami kontraksi 7,30 persen pada periode Januar-April 2020.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/4/2020). Impor bahan baku mengalami kontraksi 7,30 persen pada periode Januar-April 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Impor bahan baku/penolong pada Januari hingga April ini mengalami kontraksi 7,30 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Begitupun dengan impor untuk barang modal yang menurun sampai 14,12 persen menjadi 7,83 miliar dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebutkan, komposisi penurunan impor untuk dua penggunaan barang tersebut harus diperhatikan dan diwaspadai. Sebab, turunnya impor bahan baku akan berpengaruh pada pertumbuhan industri dan perdagangan.

Baca Juga

"Sementara, penurunan impor barang modal, nantinya berpengaruh ke komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi di pertumbuhan ekonomi dari sisi penegeluaran," tuturnya dalam konferensi pers live streaming, Jumat (15/5).

Kontraksi juga terlihat apabila merujuk pada data April saja. Impor bahan baku dan barang modal pada bulan lalu mengalami kontraksi masing-masing 19,13 persen dan 17,11 persen dibandingkan April 2019.