Jumat 15 May 2020 23:41 WIB

Menteri Edhy Nilai KUR Efektif Dorong Usaha Sektor Perikanan

Menteri Edhy sebut serapan KUR saat ini Rp 2,5 triliun dari target Rp 190 triliun

[ilustrasi] Aktivitas nelayan saat bongkar muat hasil tangkapan ikan laut di Pelabuhan Banda Aceh. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menilai fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat efektif untuk mendorong pertumbuhan usaha di sektor kelautan dan perikanan.
Foto: EPA/Hotli Simanjuntak
[ilustrasi] Aktivitas nelayan saat bongkar muat hasil tangkapan ikan laut di Pelabuhan Banda Aceh. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menilai fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat efektif untuk mendorong pertumbuhan usaha di sektor kelautan dan perikanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menilai fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat efektif untuk mendorong pertumbuhan usaha di sektor kelautan dan perikanan.

"KUR menjadi alat bantu yang baik, tetapi belum terlaksana maksimal di sektor kelautan dan perikanan," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam seminar bertema Marine and fisheries business and investment forum di Jakarta, Jumat (15/5).

Ia menyampaikan bahwa serapan KUR baru mencapai Rp 2,5 triliun dari pagu yang disiapkan sebesar Rp 190 triliun pada tahun 2020. "Bisa dibayangkan, serapannya belum ada dua persennya," ucap Edhy Prabowo.

Menurut dia, minimnya serapan KUR karena kurangnya informasi ke masyarakat di sektor perikanan dan kelautan sehingga cenderung menerima kredit informal yang sangat menjerat.

Pihaknya akan menjemput bola bagaimana masyarakat tahu mengenai KUR sehingga memberikan peluang bagi pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan memanfaatkan pembiayaan perbankan.

"Bunga KUR 6 persen, ini merupakan terobosan yang bagus untuk dimanfaatkan dibandingkan pinjam ke informal. Kalau mereka pinjam uang ke informal misal Rp1 juta, dikembalikannya Rp 1,2 juta hanya waktu dalam satu hari atau satu minggu, bayangkan kalau kita hitung bunganya itu berapa persen," ucap Edhy Prabowo. Kendati demikian ia mengakui pihaknya tidak dapat mengintervensi perbankan untuk mengucurkan dana karena ada prosedur yang harus dilewati.

"Bank tidak bisa diintervensi karena punya cara untuk mempertahankan kreditnya agar uang yang dikucurkan itu aman, mereka akan menanggung risiko apabila uang yang dikucurkan tidak kembali. Maka itu KKP akan mengedukasi pelaku usaha kelautan dan perikanan untuk mendapatkan akses modal dengan cepat," katanya.

Edhy Prabowo meminta agar pelaku usaha tidak takut untuk melapor bila mengalami kesulitan untuk mengakses biaya dari perbankan agar segera direspon untuk melakukan penanganan.

"Saya ingat sekali waktu saya sebagai anggota Komisi VI DPR dulu, KUR itu hanya dapat Rp 5 juta, lalu meningkat jadi Rp 25 juta dan sekarang Rp 50 juta tanpa agunan. Bahkan bisa akumulasi,” katanya.

Menurut dia, KUR dapat digunakan untuk pelaku usaha perikanan tangkap dengan membeli kapal ikan atau membuat cold storage. Selain itu bisa juga digunakan untuk membuat tambak."Dengan begitu diharapkan produksi pangan, terutama di sektor kelautan dan perikanan meningkat di tengah COVID-19, mengingat tingginya permintaan pangan saat ini," ucap Edhy Prabowo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement