Sabtu 16 May 2020 04:10 WIB

Personel Check Point Diperkuat Cegah Pemudik

Polri memperkirakan dalam sehari dua hari ini akan ada peningkatan pemudik.

Petugas melakukan pengawasan terhadap kendaraan yang melintasi Check Point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). Dalam pengawasan tersebut petugas menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker saat berpergian dan mengatur posisi duduk serta pembatasan penumpang untuk kendaraan pribadi maupun angkutan umum
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto/
Petugas melakukan pengawasan terhadap kendaraan yang melintasi Check Point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). Dalam pengawasan tersebut petugas menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker saat berpergian dan mengatur posisi duduk serta pembatasan penumpang untuk kendaraan pribadi maupun angkutan umum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri Irjen Pol Istiono menyebutkan keberadaan personel di seluruh check point penjagaan akan diperkuat. Tujuannya untuk mengantisipasi masih adanya masyarakat yang nekad melakukan perjalanan mudik.

"Dalam 1-2 hari ini ada peningkatan sedikit untuk yang ingin mudik, tapi tidak signifikan. Oleh karena itu, kita pertebal di check-check point ini untuk melakukan pengecekan bagi masyararakat yang akan mudik," katanya, saat meninjau check point KM 31 Bekasi-Jakarta, Jumat (15/5).

Baca Juga

Siaran pers Kakorlantas Mabes Polri menyebutkan Kakorlantas melakukan tinjauan didampingi Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Rahardjo dan jajaran terkait. Istiono menyebutkan sampai saat ini sudah ada sekitar 45 ribu kendaraan pemudik yang diminta putar balik, didominasi kendaraan pribadi.

Diakuinya, banyak cara digunakan masyarakat demi bisa melintas wilayah untuk mudik. Mulai dari mencari jalan tikus hingga alih-alih membawa surat tugas, tetapi tetap diminta untuk berputar balik.

Langkah persuasif yang ditempuh kepolisian, yakni dengan meminta calon pemudik berbalik arah dirasa cukup efektif untuk mencegah masyarakat pulang ke kampung halaman.

"Putar balik itu sudah efektif. Mereka akan berpikir dua kali karena ancang-ancang yang mau mudik itu kan sudah direncana, mulai penumpang, kendaraan, bensinnya, kan rugi (disuruh putar balik). Jadi, sudah cukup itu. Yang paling penting kesadaran masyarakat untuk tidak mudik untuk memutus mata rantai (Covid-19). Ini perang bersama Covid-19, kita ajak masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, Istiono menekankan pentingnya penambahan personel di seluruh check point penjagaan di masing-masing wilayah kepolisian daerah (polda). "Semuanya, di masing-masing polda. Polda Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten pun demikian," katanya.

Selain itu, Istiono menyampaikan bahwa tinjauan itu juga sekaligus memberikan bantuan berupa alat pelindung diri (APD), makanan untuk berbuka, dan suplemen vitamin untuk personel yang bersiaga di check-check point.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement