REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Abdullah bin Umar berkata, "Sesungguhnya pada waktu putri Umar bin Khattab, Hafsah menjanda, Umar berkata, 'Sungguh saya sudah menemui Utsman bin Affan. Saya menawarkannya untuk mempersunting putriku, Hafsah menjadi istrinya. Tapi sayang, dia menolak. Ketika menemuinya, saya berkata kepada Utsman, 'Jika engkau berkenan, saya ingin menikahkan putriku Hafsah kepadamu."
Utsman menjawab, "Akan saya pertimbangkan."
Setelah beberapa malam dia mempertimbangkan, dia menemuiku dan berkata, "Setelah saya pikirkan matang-matang saya memutuskan untuk tidak menikah lagi."
Kemudian saya pergi menemui Abu Bakar Ash Shiddiq dan mengatakan kepadanya, "Jika engkau berkenan, saya ingin menikahkan putriku Hafsah denganmu."
Waktu itu Abu Bakar terdiam dan tidak menyatakan apa-apa. Saya yakin keputusannya menolak sama seperti Utsman. Dari kedua penolakan itu, Umar merasa kecewa dan langsung melapor kepada Rasulullah. Beliau tersenyum.
Kemudian, Rasulullah bersabda, "Apakah engkau tidak mau menikahkan putrimu dengan yang lebih baik dari mereka berdua?"
Umar lalu bertanya penasaran, "Siapa orangnya wahai Rasulullah?"
Rasulullah menjawab, "Saya yang akan menikahinya."
Mendengar pernyataan Rasulullah, Umar bin Khattab sangat senang dan bahagia. Dia begitu bahagia mendengar langsung kabar gembira ini.
Rasulullah juga menjelaskan, bahwa Abu Bakar dan Utsman sebenarnya tidak menolak tawaran itu. Mereka memberikan jawaban seperti itu, karena mereka mengetahui bahwa Rasulullah ingin menikahi Hafsah putri Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab meneruskan ceritanya, dia mengatakan, "Setelah itu saya bertemu dengan Abu Bakar. Dia berkata kepada saya, "Semoga engkau mendapatkan orang yang lebih tepat untuk disandingkan dengan Hafsah, putrimu. Dan saya tidak ingin menarik pernyataan saya."
Saya menjawab, "Benar."
Abu Bakar berkata, "Sungguh tidak ada yang menghalangi saya jika saya ingin menarik pernyataan itu kepadamu. Tetapi saya sudah mengetahui hal itu sebenarnya. Rasulullah pernah mengungkapkan isi hatinya. Akan tetapi saya tidak mau menyebarkan rahasia Rasulullah. Seandainya beliau menolaknya, pasti saya akan langsung menyambut tawaran itu."