REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Air Canada telah memutuskan untuk mengurangi tenaga kerjanya hingga 60 persen karena maskapai ini mencoba untuk menghemat uang di tengah pandemi Covid-19.
Ini dinilai merupakan ukuran yang tepat untuk operasi maskapai ke tingkat lalu lintas yang diharapkan pada jangka menengah ke panjang.
Maskapai ini bekerja sama dengan serikat pekerja untuk mengimplementasikan langkah-langkah ini, katanya dalam pernyataannya, Jumat (15/5).
Serikat Karyawan Publik Kanada (CUPE) mengatakan sedang dalam proses akhir negosiasi. Serikat pekerja yang mewakili pramugari Air Canada mengatakan bahwa maskapai ini akan meminta karyawan untuk mengurangi jam kerjanya, cuti hingga dua tahun atau mengundurkan diri dengan hak istimewa untuk bepergian.
Krisis kesehatan telah menghentikan perjalanan udara secara virtual, menyebabkan pembatalan penerbangan yang belum pernah terjadi sebelumnya secara global. Ini memaksa maskapai penerbangan untuk membukukan kerugian yang besar.