REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Citibank NA Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp 1 triliun pada kuartal I2020, return on equity (ROE) sebesar 22,5 persen, dan return on assets (ROA) 5,6 persen. Citibank tetap memiliki tingkat kecukupan modal dan likuiditas yang sangat baik, dengan mencatatkan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) sebesar 26,3 persen dan RIM 62,4 persen.
CEO Citibank NA Indonesia Batara Sianturi mengatakan Citibank juga terus menjaga kualitas kredit, bank melaporkan NPL gross dan net masing-masing sebesar 2,3 persen dan 0,2 persen.
“Meskipun tidak ada yang mengetahui seberapa besar atau lamanya dampak dari virus corona (Covid-19) terhadap ekonomi domestik, perusahaan memiliki sumber daya yang dibutuhkan guna melayani para nasabah dengan memprioritaskan keselamatan dan keamanan,” ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Selasa (19/5).
Pada lini consumer banking, Citibank menggelar ajang Citigold client series, dengan tema Investing in A Disruptive Era guna memberikan wawasan serta pandangan kepada para nasabah terkait dengan iklim investasi pada tahun ini. Dalam digital banking, Citibank menerima penghargaan sebagai Digital Bank of the Year in Indonesia, atas usaha-usahanya dalam berinovasi serta mengembangkan pengalaman digital yang unik bagi para nasabah di Indonesia.
Kini, lebih dari separuh nasabah Citibank berinteraksi secara digital, dengan pertumbuhan sekitar 69 persen secara year on year (yoy) dalam hal penggunaan Citi Mobile App. Dalam cards and loans, Citibank berkolaborasi dengan BMW Indonesia guna memperkenalkan program kepada nasabah untuk dapat melakukan transaksi pembelian secara mudah serta dapat mengubahnya melalui program cicilan nol persen.
Dalam lini institutional banking, Majalah The Asset kembali memberikan penghargaan kepada Citibank sebagai Best Bond Adviser-Global in Indonesia selama tiga tahun berturut-turut. Sementara treasury and trade solutions menggelar serangkaian webinars guna membantu para nasabah dalam menangani bisnis yang dimiliki sebagai implikasi dari pandemi virus corona.