REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono mengungkapkan adanya tujuh orang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor Penumpang (KMP) Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) yang terjangkit Covid-19. Tujuh ABK yang dinyatakan positif Covid-19 tengah menjalani perawatan di RS PHC, Surabaya. Sementara, ABK yang lain harus menjalani karantina di atas kapal.
"Ada 35 orang ABK di KMP Kirana III milik PT DLU. Pada 12 Mei kemarin dilakukan swab, hasilnya 7 ABK positif. Mereka saat ini sudah dirawat isolasi di RS PHC Surabaya," kata Nyono di Surabaya, Selasa (19/5).
Nyono menegaskan, penerapan karantina di atas kapal yang ditempatkan di zona karantina, sudah sesuai dengan SOP Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Dia menegaskan, karantina on board diharuskan bagi ABK yang kontak langsung dengan pasien positif Covid-19.
"Sedangkan aturan dari Syahbandar, harus ada yang menunggu (kapal). Jadi ABK itu menunggu kapal sekaligus karantina. Saat ini kapalnya di zona karantina di atas buih 2 dan 3 pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya," ujar Nyono.
Sebelumnya, Nyono juga menyampaikan terjangkitnya 16 ABK KMP Awu milik PT. Pelni. Itu setelah PT. Pelni mengeluarkan kebijakan rapid test terhadap 90 ABK KMP Awu. Hasilnya, 16 ABK di antaranya dinyatakan reaktif dan setelah menjalani swab tes PCR hasilnya pun positif Covid-19.
Seluruh ABK KMP Awu yang dinyatakan positif Covid-19 saat ini juga dirawat di RS PHC Surabaya yang merupakan rumah sakit milik Pelindo III. Sementara ABK sisanya juga menjalani karantina di atas kapal.