REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Presiden Ultimate Fighting Championship (UFC), Dana White, menuding, lewat berbagai laporan dan pemberitaan, sejumlah media di Amerika Serikat berusaha menggagalkan dan menyabotase gelaran UFC.
Sebelumnya, gelaran UFC 249 sempat berada dalam sorotan tajam lantaran digelar dalam bayang-bayang pandemi Covid-19.
UFC 249, yang akhirnya digelar di Jacksonville, Florida, pada 20 Mei silam, merupakan event pertama penyelenggaraan UFC setelah vakum hampir selama dua bulan akibat pandemi Covid-19. Namun, kritik muncul lantaran penyelenggara UFC dinilai tidak menerapkan protokol kesehatan yang memadai dalam upaya pencegahan Covid-19.
Salah satu kritik yang paling keras datang dari sebuah artikel di New York Times, beberapa waktu lalu. Namun, White menegaskan, pihaknya selalu memprioritaskan kesehatan dan keselamatan para fans, petarung, dan seluruh pihak dalam gelaran UFC.
White malah menuding, media sepertinya berusaha untuk membatalkan event-event tersebut.
''Setiap akhir pekan, saat kami tengah mempersiapkan untuk menggelar event tersebut, kami menghadapi banyak orang, termasuk orang-orang media, termasuk dari New York Post. Mereka berusaha untuk menghentikan atau mensabotase event yang akan kami gelar, agar event itu tidak berlangsung,'' kata White seperti dikutip Fox News, Selasa (19/5).
White pun mengaku terkejut dengan antuasiasme para penonton saat menggelar UFC 249. Bahkan, White menilai, orang-orang tersebut berani mengambil resiko asalkan bisa menghadiri sebuah event olahraga.
''Mereka seperti berkata,'Anda tahu, virus Covid-19 ada di luar sana. Namun, saya akan mengambil resiko itu, demi bisa menghadiri event olahraga,'' tutur White.