Rabu 20 May 2020 23:52 WIB

Polisi: Tidak Ada Aktivitas Mudik di Jayapura

Pelabuhan Jayapura tempat aktivitas mudik sudah lama tak dioperasikan untuk penumpang

Seorang petugas kepolisian memeriksa surat kelengkapan pengendara sepeda motor di Taman Imbi, Jayapura, Papua, Senin (18/5/2020). Petugas gabungan mulai melakukan penyekatan 16 titik di Kota Jayapura, Papua guna membatasi aktivitas masayarakat untuk mencegah penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/Gusti Tanati/
Seorang petugas kepolisian memeriksa surat kelengkapan pengendara sepeda motor di Taman Imbi, Jayapura, Papua, Senin (18/5/2020). Petugas gabungan mulai melakukan penyekatan 16 titik di Kota Jayapura, Papua guna membatasi aktivitas masayarakat untuk mencegah penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Aparat Kepolisian Resor Kota Jayapura Kota menyebutkan tidak ada aktivitas mudik beberapa hari jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H di wilayah Kota Jayapura, Papua.

"Sejauh ini dalam pantauan tidak ada aktivitas mudik keluar atau masuk Kota Jayapura," kata Kasubag Humas Polresta Jayapura Kota AKP Jahya Rumra di Kota Jayapura, Rabu.

Menurut dia, Pelabuhan Jayapura yang terletak di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Selatan yang merupakan salah satu pintu masuk atau akses warga dari dan ke Jayapura dengan menggunakan kapal laut sudah sejak lama tidak dioperasikan untuk angkut penumpang.

"Di Pelabuhan Jayapura hanya diberlakukan untuk angkut barang, sementara ini tidak untuk angkutan penumpang. Ini karena diberlakukan pembatasan di Provinsi Papua, terutama di Kota Jayapura yang sudah berjalan hampir sebulan lebih. Apalagi sekarang ini diberlakukan pembatasan jam aktivitas hanya sampai pukul 14.00 WIT," katanya.

Selain itu, kata dia, jajaran Polresta Jayapura Kota kian gencar mengimbau warga untuk tidak melaksanakan mudik guna memutus mata rantai penyebaran virus corona atau COVID-19, termasuk melaksanakan protokol kesehatan.

"Tidak keluar rumah jika tidak perlu, gunakan masker, cuci tagan setelah beraktivitas dan terapkan pola hidup sehat," katanya.

Ketika ditanya aktivitas warga antar kota atau kabupaten, mengingat Kota Jayapura berbatasan langsung dengan Kabupaten Jayapura dan Keerom, AKP Jahya mengatakan bahwa itu merupakan aktivitas biasa.

"Itu rata-rata yang keperluan kerja atau aktivitas ekonomi misalanya angkutan barang atau hasil bumi untuk dibawa ke pasar. Kalau mudik tidak ada, warga juga sudah memehami dengan adanya pembatasan aktivitas hingga pukul 14.00 WIT dan sudah tertib," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement