REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Satu Pasien dalam Pengawasan (PDP) Kota Batu, Malang, Jawa Timur, dilaporkan meninggal pada Rabu (20/5). Pasien belum dinyatakan positif Covid-19 karena hasil uji kerik (swab test) belum keluar.
"Hasil rapid test reaktif dan sudah dilakukan swab test, namun hasilnya masih belum keluar," kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Batu, M Chori, Rabu (21/5) malam.
Menurutnya, pasien perempuan berusia 56 tahun itu berasal dari Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu. Pasien baru masuk rumah sakit pada Selasa (19/5) di RS Bhayangkara.
Saat itu pasien didiagnosa terkena pneumonia berat disertai penyakit penyerta (komornid) sesak nafas sejak dua tahun lalu. Berdasarkan laporan, pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota atau negeri.
Pasien juga dipastikan tidak pernah ada kontak dengan pihak yang mengarah ke Covid-19. Total terdapat delapan pasien positif Covid-19 di Kota Batu per Rabu (20/5).
Sekitar lima pasien masih dalam perawatan, dua dinyatakan sembuh sedangkan satu orang meninggal. Jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 60 orang sedangkan Orang dalam Pemantauan (ODP) sekitar 276 jiwa.
Kota Batu bersama Kota Malang dan Kabupaten Malang telah menerapkan PSBB sejak Ahad (17/5). Kebijakan ini rencananya berlangsung sampai 30 Mei 2020. Dengan adanya upaya tersebut, diharapkan jumlah kasus positif Covid-19 di wilayah setempat dapat ditekan.