Kamis 21 May 2020 19:35 WIB

PM Palestina: Putuskan Hubungan dengan AS dan Israel

Palestina tidak terima rencana pencaplokan Israel atas tanah Tepi Barat pada 1 Juli

Rep: Gulsen Topcu/ Red: Elba Damhuri
 Pasukan Militer Israel mencegah seorang buruh Palestina memasuki wilayah Israel setelah secara ilegal melintasi pagar keamanan Israel di dekat kota Hebron Tepi Barat, Selasa (5/5). Pekerja Palestina mencoba memasuki area perbatasan Israel untuk bekerja setelah larangan masuk diberlakukan di tengah kekhawatiran atas penyebaran pandemi COVID-19.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Pasukan Militer Israel mencegah seorang buruh Palestina memasuki wilayah Israel setelah secara ilegal melintasi pagar keamanan Israel di dekat kota Hebron Tepi Barat, Selasa (5/5). Pekerja Palestina mencoba memasuki area perbatasan Israel untuk bekerja setelah larangan masuk diberlakukan di tengah kekhawatiran atas penyebaran pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH --- Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh mendesak kabinet untuk mengimplementasikan ketetapan soal pemutusan hubungan dengan AS dan Israel.

Menurut kantor berita WAFA, dalam pertemuan kabinet luar biasa, Shtayyeh memerintahkan seluruh kementerian untuk mengambil langkah-langkah aktual dan mendesak terkait keputusan Presiden Mahmoud Abbas.

Pada Selasa, Abbas mengatakan negara itu mengakhiri semua perjanjian dan kesepahaman yang ditandatangani dengan Israel dan AS, termasuk tentang keamanan.

Dia mengatakan bahwa pemerintah AS bertanggung jawab atas pendudukan Palestina.