Tahun ini Sun Life Indonesia memasuki usia 25 tahun. Di usianya yang matang, justru dihadang badai krisis akibat pandemi Covid-19. Krisis kesehatan yang melanda dunia ini melemahkan setiap sendi kehidupan manusia termasuk bisnis. Terlebih dengan diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Namun Sun Life telah mempersiapkan berbagai langkah strategis sepanjang pandemi ini maupun menuju era normal baru.
Melalui jawaban tertulis melalui surel dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan SWA Online, Shierly Ge, Chief Marketing Oficer Sun Life Indonesia, menjelaskan, selama masa pandemi ini, pihaknya terus berusaha untuk memberikan dukungan kepada para tenaga pemasar, termasuk di antaranya dengan memanfaatkan teknologi dan aplikasi digital.
“Langkah itu dilakukan untuk memudahkan para tenaga pemasar dalam melakukan penjualan, sehingga kinerja perusahaan tetap dapat berjalan dengan baik meski di tengah pandemi Covid-19 saat ini,” ujarnya (21/05).
Shierly mengungkapkan, hingga akhir Kuartal I/2020, Sun Life berhasil mencatatkan pertumbuhan premi, meski pada awal Maret pemerintah Indonesia sudah menyatakan adanya pasien positif Covid-19. “Pada kuartal pertama ini, Sun Life berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja 15%,” ujarnya.
Selain fokus mendorong strategi digital marketing, selama masa pandemi ini, Sun Life mengambil langkah dengan berupaya memberikan ketenangan bagi keluarga Indonesia melalui berbagai produk dan layanan yang ditawarkan. “Kami menawarkan berbagai produk yang memberikan perlindungan terhadap Covid-19 mulai dari produk kesehatan yang memberikan manfaat rawat inap dan manfaat santunan harian rawat inap, hingga produk lainnya yang memberikan santunan meninggal dunia karena positif terkena Covid-19,” tuturnya.
Sun Life terus melakukan inovasi dengan melahirkan berbagai produk yang memberikan perlindungan, utamanya di masa yang penuh ketidakpastian ini, dan juga perlindungan finansial di masa depan.
Apa persiapan Sun Life menghadapi skenario New Normal? Dijawab Shierly, Sun Life tengah membangun infrastruktur dan pelayanan berbasis digital agar tetap dapat memberikan asistensi terbaik meski tanpa harus bertatap muka. “Selain itu, kami juga membekali sumber daya manusiandengan pemahaman dan keterampilan yang dibutuhkan, guna mampu memenuhi kebutuhan nasabah,” katanya.
Bukan saja dalam hal strategi bisnis, Sun Life juga memanfaatkan usianya ke-25 tahun ini dengan menggelar aksi sosial. Antaranya Sun Life memberikan donasi dalam bentuk perangkat perlindungan kesehatan bagi para tenaga medis, serta bantuan berupa bahan pangan yang menyasar masyarakat yang terdampak, dan akan disalurkan melalui beberapa lembaga nirlaba terpercaya, yaitu Yoan Foundation dan Dompet Dhuafa. Donasi bagi masyarakat Indonesia di tengah pendemi ini, menjadi bagian dari donasi global perusahaan sebesar CAD$1 juta untuk membantu kalangan yang terdampak Covid-19 di seluruh dunia.
“Penyebaran Covid-19 yang mendunia menjadi sebuah tantangan kesehatan, juga tantangan ekonomi yang berdampak pada berbagai lapisan masyarakat. Di tengah kondisi ini, Sun Life ingin terus menyebarkan energi positif, serta merealisasikan komitmennya dalam memberikan perlindungan terbaik bagi masyarakat Indonesia, khususnya para tenaga medis dan masyarakat kurang mampu yang rentan terdampak,” jelas Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Indonesia.
Ia menambahkan perlindungan akan diberikan dalam bentuk penyediaan alat pelindung diri dan bahan makanan bagi kaum yang membutuhkan. Inisiatif ini menjadi bentuk terima kasih Sun Life kepada para pejuang kesehatan, yang berkat pengabdiannya, kita bisa percaya bahwa hari-hari cerah bukanlah sekedar harapan.
Penyerahan bantuan paket makanan difokuskan pada beberapa wilayah, di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, NTB, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Bantuan akan diberikan secara bertahap, mengingat keterbatasan perangkat perlindungan, khususnya bagi para tenaga medis.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id