REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat (Jabar), kembali menyiapkan pusat isolasi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di wilayah selatan setelah meresmikan fasilitas serupa di wilayah utara Kabupaten Bogor, awal pekan lalu. "Kemarin Senin kita sudah resmikan tempat untuk isolasi pasien ODP dan PDP di Kemang. Ada satu lagi isolasi nanti di wilayah selatan Bogor, yang memang kita bekerja sama dengan swasta, karena yang akan dipinjamkan itu milik swasta," kata Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin, Kamis (21/5).
Menurut Ade, Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang luas, yakni 40 kecamatan. Karena itulah, sedikitnya Kabupaten Bogor perlu memiliki dua pusat isolasi ODP dan PDP agar tidak terlalu jauh dijangkau masyarakat di sebelah utara hingga selatan.
"Di utara (Gedung Diklat Kementerian Dalam Negeri) itu untuk pasien wilayah utara saja dan sama di selatan nanti untuk selatan. Kalau untuk wilayah timur, itu kita maksimalkan RSUD Cileungsi dan rumah sakit swasta," kata Ade.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu berharap adanya pusat isolasi ODP dan PDP mampu menjadi salah satu solusi penanganan virus corona di Bogor. "Saya berharap ini tidak terpakai dan pandemi ini bisa berakhir. Ini juga untuk jaga-jaga, hanya kalau masyarakat tidak melakukan social distancing dan selalu berkerumun, tentunya ini dinilai berbahaya sekali," kata Ade.
Ade meresmikan pusat isolasi khusus bagi ODP dan PDP di Balai Diklat Kemendagri yang berlokasi di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada Senin (18/5). Bangunan dua lantai itu berkapasitas 84 tempat tidur. Khusus ruang isolasi ODP ada di lantai bawah dengan jumlah 64 tempat tidur, sedangkan untuk ruang isolasi PDP di lantai atas tersedia 20 tempat tidur.