REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang lebaran Idul Fitri, umat Islam di Indonesia biasanya sudah mulai disibukkan menyiapkan berbagai makanan khas. Salah satunya adalah ketupat.
Nur Diana, seorang ibu penjual ketupat di Kalimalang, memberikan tips agar ketupat bisa bertahan lama. Dan, tidak mudah basi.
Pertama, ketupat harus direndam sekitar 4-5 jam. Panganan yang terbuat dari daun kelapa ini, sebaiknya diisi dengan beras khusus untuk membuat ketupat yang dijual oleh pedagang beras di pasar.
Lalu, pilih daun kelapa yang berwarna kuning. Setelah beras dimasukkan ke anyaman daun kelapa berbentuk ketupat, masukkan ke dalam dandang yang telah berisi air. Pastikan air merendam semua bagian ketupat agar matang merata. Rebus atau godok ketupat selama 4-5 jam di dalam dandang.
Langkah selanjutnya setelah ketupat direbus selama 4-5 jam dan matang, lalu tiriskan. Setelah ditiriskan, gantung ketupat di atas (bisa menggunakan kail atau tali) yang diikatkan di gantungan.
Menggantung ketupat bukan tanpa sebab. Hal ini bertujuan agar ketupat tahan lama hingga 2 hari tanpa menggunakan pengawet boraks atau bleng. Sebab, kata Nur, air yang berada di dalam ketupat merembes dan menetes jatuh ke bawah dan tidak mengendap.
Ketupat juga sebaiknya digantung di ruangan yang tidak lembab, di ruangan yang angin bisa keluar masuk. Sehingga tentu saja ketupat tidak mudah basi dan siap dikonsumsi. Juga tak mengurangi kelezatan ketupat walau sudah hari kedua dikonsumsi.
"Ketupat yang sudah dibuka dari daunnya sebaiknya langsung cepat dimakan dan dihabiskan agar tidak basi dan dibuang sia-sia," kata Nur Diana beberapa waktu lalu.