REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengumumkan tambahan 18 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Penambahan didominasi dari klaster buruh linting rokok di Tulungagung.
"Terdapat 18 kasus tambahan terkonfirmasi positif Covid-19, yang terdiri dari 13 kasus klaster Pabrik Rokok Simustika Tulungagung, tiga kasus mempunyai keterkaitan dengan klaster Pabrik Rokok Simustika," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri dr Ahmad Chotib di Kediri, Jumat (22/5) malam.
Ia menambahkan, untuk kasus lainnya selain klaster pabrik rokok tersebut yakni satu kasus klaster Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, dan satu kasus klaster Desa Kambingan, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, sehingga totalnya ada 18 orang.
Dirinya mengungkapkan untuk 13 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan klaster Pabrik Rokok Simustika Tulungagung yakni sembilan orang warga Kecamatan Semen, dua warga Kecamatan Kandat, satu warga Kecamatan Wates dan satu warga Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.
Sementara itu, tiga kasus terkait klaster Pabrik Rokok Simustika Tulungagung terdiri dari warga Kecamatan Kandat, Kecamatan Ngadiluwih, dan Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Satu klaster Desa Toyoresmi merupakan warga Kecamatan Ngasem dan kluster Desa Kambingan merupakan warga Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Dirinya menambahkan sembilan warga Kecamatan Semen saat ini melakukan isolasi di rumah karantina desa. Sembilan orang lainnya melakukan isolasi mandiri di rumah. Semuanya dalam pengawasan tenaga medis.
Dr Ahmad juga mengatakan bahwa satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari Kelurahan Pare, Kecamatan Pare, yang selama ini melakukan isolasi mandiri di Surabaya telah sembuh.
"Dari pemeriksaan laboratorium, hasil swab yang dilakukan pada pasien tersebut terkonfirmasi negatif," kata dia.
Ia juga mengatakan, terdapat penyesuaian data, di mana satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang sebelumnya masuk Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, berubah menjadi Kota Surabaya karena hasil tracing menunjukkan bahwa pasien berdomisili di Kota Surabaya.
Dengan satu penyesuaian data domisili dan tambahan 18 kasus ini, saat ini terdapat 74 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kediri.
Pemerintah juga mengingatkan warga agar selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dengan rajin melakukan cuci tangan, dan selalu mengenakan masker saat keluar rumah, sehingga terhindar dari virus corona.