REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengatakan bahwa selama masa arus mudik lebaran di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, masih terpantau sepi.
"Sampai saat ini masih sepi mengingat ada pembatasan juga keluar dan masuk Bali untuk penyeberangan menggunakan moda transportasi serta wajib dilengkapi surat keterangan sehat hasil negatif rapid test," kata Eka Suyasmin, Jumat (23/5).
Ia mengatakan sejauh ini masih ada ditemukan pejalan kaki yang melakukan perjalanan, namun disertai dengan kelengkapan dokumen seperti yang tercantum dalam Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 4 tahun 2020.
"Rata-rata penumpang pejalan kaki memang merupakan korban PHK dan tidak memiliki pekerjaan lagi di sini. Selain itu juga transportasi pengangkutan logistik masih tetap berjalan," katanya.
Berdasarkan data kapal-kapal penyeberangan lintas Padangbai menuju Lembar per 21 Mei 2020 dari pukul 00.00 WITA sampai 24.00 WITA, bahwa tercatat untuk yang tiba atau turun di Bali ada 747 penumpang dari 19 transportasi. Sedangkan untuk yang naik atau berangkat ada 793 penumpang dengan 17 transportasi.
Selain itu, untuk yang tiba atau turun tercatat ada 248 kendaraan roda empat, 15 roda dua. Sedangkan untuk yang naik atau berangkat ada 343 kendaraan roda empat dan 31 roda dua.
"Sementara ini pengamanan dari Satgas dan aparat TNI/Polri masih tetap belum ada penambahan," katanya.
Sementara itu, Supervisi PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai, Faizal Arif Rahman mengatakan bahwa suasana di pelabuhan Padangbai terpantau sepi landai. "Terpantau saat ini sepi landai semua sudah tahu bahwa untuk tahun ini tidak ada mudik, dan hanya masih ada kendaraan logistik secara normal," jelas Faizal.
Ia mengatakan bahwa untuk kendaraan logistik setiap harinya ada saja yang keluar masuk dengan tujuan membawa sembako tersebut, dengan jumlah kendaraan berbeda-beda setiap harinya.