Ahad 24 May 2020 22:11 WIB

Rayakan Lebaran di Aceh, Ismed Sofyan: Di Sini Normal

Di tempat saya kampung Tualang Cut, semua aktivitas nomal termasuk ibadah

Pemain Persija Jakarta, Ismed Sofyan usai latihan di Lapangan PS AU TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (18/4).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Pemain Persija Jakarta, Ismed Sofyan usai latihan di Lapangan PS AU TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Winger Persija Jakarta Ismed Sofyan bersyukur dapat menjalani Lebaran dengan kegiatan ibadah yang normal di kampung halamannya Tualang Cut, Aceh Tamiang, meski di tengah pandemi COVID-19.

"Di tempat saya kampung Tualang Cut, semua aktivitas nomal termasuk ibadah. Pastilah senang bisa berpuasa dan berlebaran di rumah. Ini berkah Ramadhan," ujar Ismed, dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Ahad (25/5).

Pria berusia 40 tahun itu sudah cukup lama berada di Aceh setelah Liga 1 musim 2020 diliburkan karena pandemi COVID-19.

Ismed bahkan melewatkan sebulan penuh puasa di tempat tinggalnya bersama keluarga. Kondisi itu membuatnya bersyukur. Apalagi dia bisa menyantap makanan juga penganan khas Idul Fitri.

Salah satu yang sangat digemari Ismed adalah lontong sayur khas Aceh.

"Makanan khas di sini lontong tapi sedikit berbeda dengan Jakarta. Di Aceh memakai mi, tauco ditambah bumbu kacang dengan lauk yang biasanya rendang," tutur Ismed.

Ismed Sofyan dan para pemain Liga 1 serta 2 Indonesia musim 2020 harus merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah di tempat tinggal masing-masing karena kompetisi tengah dihentikan sementara akibat pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air.

COVID-19 membuat pemerintah mengimbau umat muslim untuk melakukan semua kegiatan di rumah termasuk beribadah. Masyarakat diharapkan selalu berada di rumah demi menekan penyebaran COVID-19.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement