REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Negara-negara Barat terus mengecam keras tindakan dan sikap Pemerintah China atas sejumlah isu global. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, mengutuk intervensi asing dalam urusan dalam negeri China.
Mousavi mengatakan kurangnya intervensi dalam urusan internal negara-negara lain, menjaga integritas wilayah, dan menghormati kedaulatan nasional negara-negara, adalah di antara prinsip-prinsip Iran yang tidak dapat diubah dan sudah sangat jelas bagi kebijakan luar negeri Iran.
Berdasarkan prinsip-prinsip ini, Iran menggarisbawahi pentingnya menghormati China bersatu dan mengecam setiap intervensi asing dalam urusan internal China. Juga, Iran mengutuk segala gangguan atas kedaulatan nasional dan integritas teritorial negara itu.
"Iran menekankan penerapan hukum dan menjaga prinsip sejalan dengan stabilitas, kesejahteraan dan keamanan rakyat Hong Kong," Mousavi mencatat seperti dikutip IRNA, Senin (25 Mei).
Setelah 80 hari tertunda karena pandemi virus corona, Kongres Rakyat Nasional China mulai bekerja di hadapan 3.000 perwakilan. Presiden Cina Xi Jinping juga menghadiri pertemuan itu.
Kongres Rakyat Nasional mengumumkan dua agenda yang berkaitan dengan peninjauan kembali rancangan hukum perdata Tiongkok dan rancangan tentang keputusan untuk membangun sistem hukum dan mekanisme membela keamanan nasional Hong Kong.