Rabu 27 May 2020 14:27 WIB

Penerima Zakat Buruh Migran Indonesia di Taiwan Naik

Penerima zakat dari buruh migran di Taiwan naik 23,9 persen.

Penerima Zakat Buruh Migran Indonesia di Taiwan Naik.
Foto: republika/mgrol101
Penerima Zakat Buruh Migran Indonesia di Taiwan Naik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penerima zakat dari buruh migran Indonesia (BMI) di Taiwan pada Idul Fitri tahun ini naik sekitar 23,9 persen dibandingkan tahun lalu. Demikian pula dengan zakat yang dihimpun oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Cabang Istimewa Taiwan selama Ramadhan, tahun ini juga meningkat sebesar 36,1 persen dibandingkan 2019.

"Nilai yang tidak pernah diduga karena keterbatasan kami di masa pandemi ini," kata Ketua Lazisnu Taiwan Nur Kholiq, Rabu (27/5).

Baca Juga

Ia menyebutkan pada tahun ini penerima zakat atau muzaki di Indonesia dari para BMI di Taiwan sebanyak 2.671 orang atau naik 23,9 persen. Zakat, infak, dan fidiyah yang dihimpun Lazisnu Taiwan dari para BMI mencapai Rp 278,9 juta atau naik 36,1 persen.

"Kenaikan nominal ini karena pengaruh kurs. Lebaran tahun lalu 1 NTD sama dengan Rp 450, sekarang sudah Rp 490," ujarnya.

Menurut dia, zakat tersebut telah disalurkan kepada para muzaki di berbagai wilayah Indonesia, seperti Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Lampung, dan Jambi, sejak H-7 hingga H-1 Lebaran.

Kholiq tidak menduga walaupun ada kendala selama pandemi, yaitu ketika para buruh migran tersebut tidak bisa keluar rumah, antusiasme pembayar zakat sangat tinggi. Para pembayar zakat tinggal tersebar di berbagai kota di Taiwan, seperti Taipei, Taoyuan, Changhwa, Taichung, Kaohsiung, Pingtung, Penghu, Keelung, Daxi, dan Yilan.

photo
Siapa saja yang berhak menerima zakat? - (Republika.co.id)

"Jumlah petugas pengumpulan zakat kami tetap, antara 200-300 orang. Namun mereka harus bekerja keras karena banyak tempat-tempat yang harus didatangi untuk jemput bola," ujarnya.

Ia memperkirakan peningkatan jumlah pembayaran zakat tersebut dipicu banyaknya para pekerja migran Indonesia di sektor informal, yang di dalamnya kaum perempuan mendapatkan upah lembur karena tidak bisa libur selama masa pandemi. Selain itu, adanya imbauan tidak keluar rumah membuat kalangan perempuan pekerja migran Indonesia lebih menghemat pengeluaran bulanan.

Nur Kholiq mengaku ia sebelumnya sempat pesimistis zakat yang dikumpulkan tahun ini totalnya akan berkurang dibandingkan tahun lalu karena situasi pandemi. "Ternyata kekhawatiran kami tidak terbukti, Allah mengabulkan doa kami. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak/ibu yang membayar zakat dan panitia yang mengumpulkan dan menyalurkannya," ucap Kholiq.

Di Taiwan, terdapat sekitar 290 ribu BMI dengan perincian 60 persen pekerja perempuan sektor informal, dan sisanya sektor formal yang didominasi kaum laki-laki.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement