Rabu 27 May 2020 15:45 WIB

Masih Tutup Sampai 7 Juni, GI Siapkan Protokol New Normal

Grand Indonesia (GI) ikuti arahan Gubernur DKI soal penutupan mal.

Mal Grand Indonesia (GI), Thamrin, Jakarta Pusat. Manajemen GI menyiapkan protokol untuk menghadapi New Normal.
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Mal Grand Indonesia (GI), Thamrin, Jakarta Pusat. Manajemen GI menyiapkan protokol untuk menghadapi New Normal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Mal Grand Indonesia (GI) telah menyiapkan sejumlah protokol tatanan normal baru. Protokol itu akan diterapkan jika pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan tidak memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memperbolehkan mal kembali dibuka.

GI pun mengumumkan bahwa pihaknya tetap melakukan penutupan hingga 7 Juni mendatang sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020 tentang PSBB. Di lain sisi, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta menyebutkan bahwa Grand Indonesia merupakan satu dari empat pusat perbelanjaan yang akan buka pada 8 Juni mendatang.

Baca Juga

"Persiapan GI jelang new normal, kami akan melanjutkan apa yang telah kami lakukan sebelumnya, yaitu pengecekan suhu tubuh semua orang yang memasuki area Grand Indonesia," kata Corporate Communication Grand Indonesia Annisa Hazarini saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.

Annisa menjelaskan, pengecekan suhu tubuh dilakukan terhadap pengunjung, karyawan GI, karyawan tenant, karyawan alih daya, vendor, kontraktor, hingga pengemudi ojek daring yang masuk baik melalui pintu utama maupun loading dock. Selain itu seluruh pengunjung dan karyawan wajib menggunakan masker selama berada di area Grand Indonesia.

Hand sanitizer juga akan disediakan di setiap lantai. Manajemen GI tetap menerapkan jaga jarak dengan memasang stiker antrean di area pintu masuk, depan lift, di dalam lift, toilet, mushola, hingga antrean taksi.

Dengan dibukanya kembali pusat perbelanjaan, menurut Annisa, masyarakat pun mungkin diperbolehkan untuk makan di tempat. Oleh karena itu, pihaknya juga akan mengurangi jumlah kursi di area tempat makan.

"Mengurangi jumlah kursi yang ada di G Card counter, G Card Lounge, serta Foodprint untuk penerapan physical distancing," kata Annisa.

Menurut Annisa, manajemen Grand Indonesia juga terus meningkatkan frekuensi pembersihan terhadap semua area publik yang bersentuhan langsung dengan pengunjung, seperti pegangan pintu, tombol lift, pegangan di dalam lift, pegangan eskalator, railing, dan toilet. Pihaknya juga menyediakan drop box untuk para G Card member yang ingin melakukan earning point, untuk menghindari tatap muka dengan petugas Customer Service.

Manajemen Grand Indonesia juga masih menunggu aturan resmi pemerintah jam operasional serta kemungkinan pembatasan pengunjung jika mal dibuka.

"Untuk pembatasan jumlah pengunjung dan apakah seluruh tenant kembali beroperasi atau tidak, kami menunggu arahan dari pemerintah," kata Annisa.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement